Kontroversi terbesar Ma Ning terjadi di Final Piala Asia 2023 antara Qatar vs Yordania di Stadion Lusail, 10 Februari 2024.
Dalam laga itu, Qatar menang 3–1 dan seluruh gol mereka berasal dari tiga penalti yang diberikan oleh Ma Ning.
Penalti pertama diberikan setelah Akram Afif dilanggar Al-Mahdi Ali Mukhtar di menit ke-22.
Baca Juga: BGN Gandeng 5.000 Chef Profesional ICA untuk Kawal Keamanan dan Kualitas Gizi Program Makan Bergizi Gratis Nasional
Setelah Yordania menyamakan kedudukan, Ma Ning kembali menunjuk titik putih karena Ismaeel Mohammad dianggap dijatuhkan Mahmoud Al-Mardi.
Di masa injury time, Afif kembali dijatuhkan oleh kiper Yazeed Abulaila — penalti ketiga yang memastikan Qatar juara.
Duel Panas di Derby Shanghai
Nama Ma Ning juga dikenal publik China karena kontroversi di laga derby Shanghai antara Shanghai SIPG dan Shanghai Shenhua (9 Mei 2015).
Ia mengeluarkan tiga kartu merah untuk Shenhua — Lu Zheng, Bai Jiajun, dan Li Jianbin — yang membuat Shenhua kalah 0–5.
Keputusan-keputusan keras itu membuat Ma Ning dicap sebagai wasit paling tegas namun juga paling kontroversial di Asia.
Rekor Minor bagi Garuda
Bagi Indonesia, kenangan buruk juga pernah terjadi saat Ma Ning memimpin laga Indonesia vs Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022, 10 September 2019.
Dalam laga itu, Indonesia kalah 0–3 dan salah satu gol Thailand berasal dari penalti yang diberikan Ma Ning.
Sementara untuk Irak, wasit asal China ini telah memimpin 5 laga, dengan hasil 3 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kekalahan bagi Irak.
Dalam periode tersebut, ia total mengeluarkan 30 kartu kuning dan 2 kartu merah.
Harapan di Laga Penentu
PSSI berharap wasit asal China itu bisa menunjukkan profesionalismenya.
Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut, pihaknya menerima keputusan AFC dan menaruh kepercayaan penuh pada integritas wasit.
“PSSI menerima keputusan itu, karena keputusan tersebut menjadi kewenangan AFC dan kami mempercayakan sebagaimana keputusan surat AFC kepada kami,”
ujar Yunus di Jakarta, 7 Oktober 2025.
Kini, semua mata tertuju pada Ma Ning, yang akan memimpin laga hidup-mati bagi skuad Garuda.
Apakah sejarah akan berulang, atau justru menjadi awal keajaiban baru bagi Indonesia di pentas dunia?**
Artikel Terkait
Kluivert Anggap Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Hanya Formalitas, Fokus Timnas Indonesia ke Arab Saudi dan Irak
Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Dinilai Tak Adil, Coach Justin Soroti Penunjukan Tuan Rumah
Inilah Skenario dan Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Antara Harapan dan Kenyataan
Setelah Ditekuk Arab Saudi 2-3, Timnas Indonesia Masih Punya Asa Lolos ke Piala Dunia 2026 Lewat Dua Skenario Menurut Jay Idzes
Mengapa Shin Tae-yong Dipecat Ulsan HD, Inilah Alasannya , Ada Kaitannya dengan Kekalahan Timnas dari Arab Saudi?