5 Fakta Crash Brutal Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2025: dari Kutukan Mandalika hingga Dugaan Cedera Bahu Kanan

Kecelakaan kali ini menambah panjang daftar kelam Marquez di Sirkuit Mandalika. Sejak ajang ini digelar pertama kali pada 2022, pembalap berjuluk The Baby Alien itu belum pernah finis di balapan utama.

Tahun 2022 ia gagal start karena cedera saat pemanasan, 2023 terjatuh di tikungan 13, 2024 motornya rusak menjelang finis, dan kini 2025 kembali tergelincir setelah bersenggolan dengan Bezzecchi.

“Sebagian pengamat bahkan menyebut, Mandalika sebagai ‘sirkuit kutukan’ bagi Marquez,” tulis laporan Sky Sport Italia.

Baca Juga: Responsif! Disdukcapil Serahkan Dokumen Kependudukan Warga Korban Kebakaran di Desa Tarobok

Kondisi lintasan yang panas dan licin disebut memperbesar risiko crash, terutama bagi pembalap dengan gaya agresif seperti dirinya.

3. Gaya Balap Agresif dan Faktor Teknis

Tayangan ulang menunjukkan bahwa gaya khas Marquez yang cenderung menekan di tikungan sempit menjadi pemicu insiden. Ia mencoba mempertahankan racing line ketika Bezzecchi datang dari sisi dalam dengan kecepatan tinggi, menyebabkan tabrakan tak terhindarkan.

Analis MotoGP asal Italia, Luca Boselli, menilai insiden ini dipengaruhi oleh faktor teknis dan karakter gaya balap keduanya.

“Marquez menahan kecepatan sedikit lebih lama di tikungan tujuh untuk menjaga traksi, tapi itu membuat Bezzecchi kehilangan ruang pengereman. Ini situasi klasik antara dua pembalap dengan gaya agresif,”
kata Boselli dalam laporan yang sama.

Baca Juga: Persiapan Timnas U-23 Menuju SEA Games 2025: TC Dua Gelombang dan Harapan Pulihnya Marselino Ferdinan

Insiden ini memperlihatkan bahwa reputasi besar dan pengalaman panjang tak selalu menjamin keselamatan di lintasan dengan karakter sekompleks Mandalika.

4. Dampak Besar bagi Ducati dan Klasemen

Insiden di Mandalika menjadi pukulan berat bagi tim Ducati Lenovo. Tak hanya Marquez, rekan setimnya Francesco Bagnaia juga mengalami crash di tikungan terakhir lap ke-9.

Kedua pembalap andalan gagal finis, membuat Ducati kehilangan banyak poin di klasemen konstruktor dan membuka peluang bagi tim rival seperti KTM dan Aprilia.

Baca Juga: Cedera Belum Pulih Total, Kluivert Pertimbangkan 3 Striker Pengganti Ole Romeny di Timnas Indonesia