(KLIKANGGARAN)-- Partai final Wimbledon 2025 sektor tunggal putra mempertemukan dua raja muda tenis dunia. Unggulan pertama asal Italia, Jannik Sinner, akan menantang unggulan kedua asal Spanyol, Carlos Alcaraz, dalam duel yang sudah dinanti-nantikan publik All England Club pada Minggu (13/7) malam WIB.
Seperti dilansir sejumlah media internasional, termasuk Al Jazeera dan BBC Sport, laga ini diprediksi berlangsung ketat.
Keduanya saat ini mendominasi peringkat atas ATP. Sinner tampil konsisten sepanjang musim 2025, sementara Alcaraz yang merupakan juara bertahan US Open juga menunjukkan performa luar biasa di lapangan rumput tahun ini.
Baca Juga: Rusun Klender Dilalap Api Tengah Malam, Lansia 70 Tahun Tewas Tak Sempat Selamat
Sinner melaju ke final usai mengalahkan Alexander Zverev dalam empat set dramatis di semifinal.
Petenis berusia 23 tahun itu bermain agresif dengan servis keras serta pukulan groundstroke yang mematikan, menekan Zverev sejak awal hingga akhir pertandingan.
Di sisi lain, Alcaraz berhasil menyingkirkan Daniil Medvedev dalam tiga set langsung. Petenis Spanyol berusia 22 tahun itu tampak semakin matang, mengombinasikan variasi slice, drop shot, dan rally panjang yang membuat Medvedev frustrasi.
Baca Juga: Mulai 2026, BP Haji Gantikan Kemenag Urus Penyelenggaraan Haji: Ini Penjelasan Istana
Head to Head
Pertemuan mereka di final Wimbledon ini menjadi semacam "final ideal," mengingat Sinner kini menempati ranking satu dunia sementara Alcaraz tepat di bawahnya. Rekor pertemuan keduanya pun relatif berimbang.
Dalam lima laga terakhir, Alcaraz unggul tipis 3-2 atas Sinner.
Menurut para pengamat, kunci kemenangan bagi Sinner terletak pada kemampuannya meminimalkan unforced error saat meladeni reli-reli panjang khas Alcaraz.
Artikel Terkait
Suasana Haru Pemakaman Diogo Jota dan Sang Kakak: Dihadiri Pemain Liverpool dan Bintang Timnas Portugal
Timnas Putri Kubur Mimpi ke Piala Asia 2026, Erick Thohir Minta Publik Sabar: Perlu Waktu Bangun Tim
Timnas Indonesia Resmi Masuk Pot 3 pada Drawing Round 4, AFC Klaim Penentuan Itu Berdasarkan Ranking FIFA
Iga Swiatek Menang Telak 6-0, 6-0 atas Anisimova, Final Wimbledon Putri Paling Tidak Seimbang Sejak 1911