Bimbingan sedang disusun oleh para sarjana Islam tentang pembebasan puasa bagi orang-orang yang rentan terhadap virus corona. Muslim yang bekerja lama dalam layanan esensial akan "perlu pragmatis dalam pendekatan mereka" untuk berpuasa, kata Harun Khan, sekretaris jenderal MCB.
“Ramadhan ini akan lebih lambat. Itu akan memberi kita lebih banyak waktu untuk refleksi dan kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan, ”katanya. Alih-alih mengunjungi masjid yang berbeda setiap hari, Khan akan menghabiskan Ramadhan di rumah bersama keluarga dekatnya.
Menurut Asim: “Mungkin ada sekelompok kecil orang yang bersemangat yang mungkin mencoba untuk mengatur acara buka puasa atau doa malam berjamaah di rumah mereka. Pesan saya kepada mereka adalah keegoisan tidak memiliki tempat dengan Tuhan."
BNI Syariah Permudah Milenial Miliki Hunian Lewat Program Tunjuk Rumah
Dia juga memperingatkan bahwa kelompok sayap kanan ekstrem "berusaha menggunakan pandemi untuk menciptakan perpecahan" dan menjadikan muslim sebagai kambing hitam untuk penyebaran virus.
Di Masjid Finsbury Park, ada rencana untuk mendistribusikan makanan berbuka puasa kepada orang-orang yang membutuhkan atau sendirian yang biasanya datang sendiri. "Orang-orang yang secara sukarela bersama kami setiap bulan Ramadhan menelepon dan berkata, 'Maaf, bagaimana kami bisa membantu?'," Kata Kozbar, sebagaimana dikutip Guardian.
Masjid ini akan menyiarkan ceramah dan doa, menawarkan konseling online dan mengatur anggota untuk mengambil makanan untuk staf di rumah sakit terdekat. “Lockdown ini adalah sesuatu yang baru bagi kami, sama seperti orang lain. Saat ini adalah waktu yang sangat sulit, tetapi kami ingin melakukan bagian kami."
Sumber: Guardian
