KLIKAGGARAN -- "Ikatlah ilmu dengan menulis!" Begitu yang dikatakan hadits. Artinya, menulis merupakan cara menjaga ilmu. Menulis mampu menguatkan seseorang perihal ilmu yang dipelajarinya. Karena itu, menulis merupakan metode belajar yang efektif untuk seseorang.
Dengan menulis, pemahaman seseorang akan ilmu meningkat. Seseorang semakin mengerti mengenai apa yang dipelajarinya. Berbeda dengan hanya mendengar saja.
Dengan menulis juga, seseorang akan mudah mengingat materi ilmu yang dipelajarinya. Dia pun bisa membaca ulang pesan dari gurunya tentang suatu bahasan dari tulisannya. Diulang-ulang sampai akhirnya ingat dan paham.
Dengan menulis juga, seseorang dapat menyebarkan ilmu melalui tulisannya tersebut. Temannya atau orang lain dapat merasakan manfaat dari apa yang dia tulis. Manfaat ini pun berpotensi berkelanjutan, disebarkan, dan semakin manfaat.
Apalagi untuk siswa atau peserta ujian, menulis jelas sangat bermanfaat. Dengan menulis, seorang siswa menjadi semakin kuat ingatannya dan semakin meningkat pemahamannya terhadap soal-soal yang diprediksi muncul dalam ujian.
Menulis pembahasan soal, misalnya, membantu siswa memperdalam soal dan materi. Dengan membahas soal, siswa pun mendapatkan pengalaman belajar yang signifikan. Ketika pengalaman belajar meningkat, pemahaman siswa terhadap pelajaran pun bertambah. Akhirnya, ketika ujian pun mudah.
Azizah Rasyadah Karimah, siswa MAN 1 Tangerang Selatan, berhasil mengoptimalkan pembelajaran dengan metode menulis hingga akhirnya lulus SNBT dan diterima di Prodi Teknik Industri Pertanian, IPB, Bogor.
Dengan menulis materi, latihan soal, pembahasan soal, rumus, bahkan perkembangan skor TO, dan hal-hal lain terkait persiapan SNBT, siswa Bimbel Nurul Fikri Cabang Pamulang tersebut mampu menaklukkan soal-soal SNBT hingga meraih cita-citanya berkuliah di jurusan teknik.
Bayangkan, bukan hanya materi dan latihan soal, melainkan perkembangan skor TO pun dicatat oleh Azizah. Artinya, Azizah ingin melihat juga sejauh mana kemampuannya, di mana letak kelebihan dan kekurangannya.
Karena menulis, Azizah pun dapat menemukan strategi mengatasi kelemahannya dari TO ke TO, hingga puncaknya mampu menaklukkan soal-soal SNBT.
Jika di awal dikatakan bahwa menulis adalah cara menjaga ilmu. Azizah dengan ketekunannya menulis--sebagai cara dia belajar persiapan SNBT--merupakan upaya dirinya menjaga ilmu.
Azizah menjaga ilmu agar ilmu senantiasa kuat di ingatan. Terekam dan termanfaatkan dengan baik saat ujian. Ujian SNBT khususnya, ujian kehidupan utamanya.
Orang tua Azizah bersyukur atas pencapaian anaknya tersebut. Azizah pun berterima kasih kepada orang tua, guru, dan semua yang sudah mendukungnya.
Selamat Azizah! Jangan lelah menulis. Jangan lelah menjaga ilmu. Kelak, ilmulah yang akan menjagamu. Al-Ilmu nuurun 'Ilmu itu bercahaya'.