"Sistem presidium bertujuan untuk memastikan bahwa kepemimpinan IKA PMII tidak didominasi oleh satu daerah saja, melainkan mencerminkan perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia," jelas Andi.
Meski gagasannya tak terwujud, Andi tetap mengapresiasi proses demokrasi yang telah berjalan dan berharap kepemimpinan Fathan dapat membawa IKA PMII menuju arah yang lebih inklusif dan representatif.
Santunan Anak Yatim: Menebar Kebaikan di Bulan Ramadan
Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga sarat dengan nilai-nilai sosial. Dr. K.H. Cholil Nafis, dalam kesempatan tersebut, mengusulkan agar santunan anak yatim menjadi agenda rutin dalam setiap kegiatan IKA PMII.
"Yatim tidak selalu dalam pengertian umum, tetapi juga yatim dalam pengertian sosial," ungkapnya.
Cholil menekankan bahwa banyak individu yang secara fisik memiliki ayah dan ibu, namun secara sosial mereka adalah yatim karena masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, ia berharap IKA PMII dapat menjadi pelopor dalam memberikan perhatian kepada mereka yang membutuhkan, baik secara langsung maupun melalui program-program sosial yang berkelanjutan.
Harapan Baru untuk Pergerakan
Acara Silaturahmi Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momentum penting bagi IKA PMII untuk merajut kembali tali persaudaraan dan membangun sinergi lintas generasi.
Dengan semangat kebersamaan yang ditekankan oleh Fathan Subchi, serta harapan besar dari para senior dan ulama, IKA PMII diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan zaman.
Seiring dengan langkah-langkah strategis yang akan diambil ke depannya, IKA PMII berpotensi menjadi organisasi yang tidak hanya memperkuat basis alumni PMII, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, acara ini menjadi simbol bahwa kebersamaan dan kepedulian sosial harus terus diperjuangkan.
Seperti pesan yang disampaikan oleh Fathan Subchi, "IKA PMII adalah milik bersama. Mari kita berkolaborasi demi IKA PMII."***