KLIKANGGARAN – Dalam gelaran Musyawarah Nasional (MUNAS) VII Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) yang akan berlangsung di Jakarta pada 21-23 Februari 2025, isu perubahan sistem kepemimpinan organisasi menjadi bentuk presidium menuai polemik.
Salah satu suara penolakan keras datang dari Yayat Hidayat, Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) IKA PMII DKI Jakarta, yang menyatakan bahwa sistem ini tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Yayat Hidayat menegaskan bahwa perubahan bentuk kepemimpinan menjadi presidium akan membawa sejumlah dampak negatif bagi organisasi.
Yayat menilai bahwa sistem presidium akan memperlambat pengambilan keputusan strategis organisasi. Dalam dinamika nasional yang cepat berubah, PMII harus bisa merespons dengan sigap.
Dengan sistem ini, keputusan penting bisa terhambat karena harus melalui banyak kepala.
Dia juga menyoroti potensi konflik internal yang dapat muncul akibat sistem presidium. Keputusan kolektif memang terdengar ideal, tetapi praktiknya bisa sulit. Perbedaan pendapat bisa berlarut-larut dan mengganggu soliditas organisasi.
Selain itu, Yayat menekankan bahwa sistem kepemimpinan yang ada saat ini telah terbukti mampu mengelola dan mengembangkan PMII dengan baik. Perubahan radikal seperti sistem presidium justru berisiko menimbulkan ketidakpastian dalam tata kelola organisasi.
Menurutnya, jika ada aspek yang perlu diperbaiki, lebih baik menyempurnakan sistem yang ada, bukan mengubahnya secara fundamental. Organisasi ini sudah berjalan baik, tinggal meningkatkan efektivitasnya.
Dalam sistem presidium, tanggung jawab kepemimpinan dibagi ke beberapa individu. Hal itu bisa mengurangi akuntabilitas dan memperlambat eksekusi program kerja. Dengan kepemimpinan tunggal, arah organisasi lebih jelas dan lebih cepat bergerak.
Baca Juga: Soliditas Alumni! Fathan Subchi Diusung Jadi Ketua Umum PB IKA PMII 2025-2030
Di tengah perdebatan mengenai sistem presidium, muncul dorongan dari berbagai pihak agar Fathan Subchi mencalonkan diri dalam MUNAS VII IKA PMII.
Dukungan terhadap Fathan didasarkan pada rekam jejaknya yang dinilai mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik.