komunitas

Mahasiswa Unjani Ini Ikut dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke-4 Kemendikbud, Begini Curhatannya

Selasa, 3 September 2024 | 08:55 WIB
Agung Saputra Pratama (Istimewa)

KLIKANGGARAN -- Agung Saputra Pratama adalah mahasiswa program studi Manajemen Pemasaran, Universitas Jenderal Achmad Yani. Ia terpilih sebagai peserta dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Bagi Agung, keikutsertaannya dalam program itu menjadi sebuah keistimewaan tersendiri. Pasalnya, Agung merupakan angkatan pertama di Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) yang lolos dan berhasil menjadi bagian dari kegiatan Kampus Merdeka dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 4.

Tentu saja, Agung tidak menyia-nyiakan kesempatan emas dan langka itu. Ia pun membuktikan dirinya layak sebagai peserta dengan menunjukkan antusiasme dan keaktifkan di setiap kegiatan PMM.

Antusiasme dan keaktifan Agung mengantarkannya menjadi salah satu mahasiswa terbaik di PMM 4 di kampus penerima program, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Agung berkontribusi pada kegiatan Modul Nusantara dengan memberikan ide dan gagasan.
Sepak terjang Agung dalam kegiatan PMM di Universitas Sam Ratulangi itu menarik perhatian beberapa media, seperti RRI, X-Channel 909 FM Bandung, dan Radio Edukasi Kemendikbud.

Media-media tersebut mengundangnya untuk mengisi acara podcast mengenai perjalanannya dalam pertukaran mahasiswa Merdeka 4 di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).

“Menjadi salah satu Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 di Universitas Sam Ratulangi Manado (UNSRAT), adalah kesempatan emas yang harus saya syukuri di tahun 2024 ini,” ujar Agung ketika ditemui Klikanggaran.com.

“Dari Kota Tentara (Cimahi) menuju Kota Nyiur Melambai (Manado) menjadi sesuatu banget,”imbuhnya.
Agung merasakan rasa haru dan bangga sebab di masyarakat ada ungkapan, “orang Sunda tidak bisa merantau dan tidak akan betah”. Ia terharu sebab akhirnya ia bisa memecahkan ungkapan itu.

“Saya berhasil ke luar dari Tanah Sunda guna menuntut ilmu di Tanah Manado, bahkan dalam kurun waktu satu semester terhitung dari bulan Februari – Juli yang terhitung cukup lama, namun mampu beradaptasi dengan baik dengan Masyarakat pribumi Sulawesi Utara, Manado,” kata Agung.

Agung bercerita bagaimana ia mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan selama menuntut di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado (UNSRAT) terkhususnya konsentrasi mata kuliah manajemen pemasaran.

Ia juga mendapatkan pengalaman dan fakta kehidupan Masyarakat Sulawesi Utara, Manado yang heterogen. Gaya hidup orang Manado telah membuka kesempatan bagi masyarakat pendatang untuk mengais rejeki, dengan membuka lahan usaha dan rumah makan.

Selain itu Kota Manado juga dikenal sebagai pusat pendidikan yang cukup maju dan biaya pendidikan yang relatif murah di kawasan Tengah dan Timur, yang menarik para pelajar dengan beraneka ragam suku, agama, budaya untuk datang melanjutkan studi dan kepentingan lainnya di Kota Manado.

Menurut Agung, salah satu kampus terbaik di Manado adalah Universitas Sam Ratulangi Manado (UNSRAT).

“Kota Manado yang saya rasakan merupakan kota yang sangat tinggi toleransi perbedaan agama, budaya dan kepercayaan,” jelas Agung.

Hal tersebut Agung rasakan ketika merayakan hari raya paskah, hari raya idul raya fitri dan idul raya adha. Masyarakat Manado, Sulawesi Utara bersama-sama merayakan dan tidak mengusik perbedaan, saling menjaga keamanan ketika saat perayaan dan pelaksanaan ibadah. Tidak membedakan golongan mayoritas dengan golongan minoritas.

Halaman:

Tags

Terkini