Seung-ju kemudian mengingat apa yang terjadi malam itu. Rupanya, dia datang menemui Nona Kim malam itu untuk menanyakan apakah dia akan menikah dengan ayahnya dan dia meyakinkannya bahwa dia tidak akan menikah.
Tapi ketika dia melihat panggilan telepon Myung-cheol di telepon Kim, dia terpicu dan memasukkan obat ke dalam jusnya. Sebelum ayahnya tiba, Seung-ju muda mengisi bak mandi dan menempatkan Kim yang tidak sadarkan diri di dalamnya. Ketika dia meninggalkan rumah, dia berlari dan mengalami kecelakaan mobil.
Setelah Seung-ju mengaku, pertengkaran fisik terjadi antara kedua saudara itu, yang mengakibatkan luka parah. I-soo memberi tahu Seung-ju bahwa ayah mereka tahu bahwa Seung-ju bukanlah putra kandungnya tetapi tetap mempertahankannya karena dia memercayainya.
Seung-ju merasa terbebani oleh rasa bersalah dan mencoba menembak dirinya sendiri dengan pistol. I-soo mengungkapkan bahwa pistolnya tidak terisi dan dia ingin Seung-ju hidup dan menderita karena rasa bersalah.
Tim tiba dan menangkap Seung-ju. Dia menerima hukuman seumur hidup, dan ibunya datang dengan kursi roda untuk melihat putranya yang dia rawat. I-soo mengunjungi makam ibu dan ayahnya. Kemudian, dia bertemu ibu Kang-Hyun, yang menawarinya makanan. Dia melihat piring itu, yang mirip dengan apa yang biasa dimasak ibunya, dan menangis.
Tim merindukan kehadiran I-soo di stasiun karena dia sekarang terlibat dengan Grup Hansu. Pada hari dia mengambil posisi ketua, dia datang ke kantor polisi dan mengejutkan semua orang.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia menjadikan Tuan Choi sebagai ketua Grup Hansu dan ingin bergabung dengan kepolisian. Tim 1 bersatu kembali dan kasus baru mereka dimulai.