Wol-Seon memberi putrinya, Ha-Neul, rincian rekening bank. Dia mengungkapkan bahwa ayah Ha-Neul telah menabung sejumlah uang untuk putrinya. Ibu Ha-Neul lebih lanjut mengungkapkan bahwa mereka bangga memiliki dia sebagai putri mereka.
Terlebih lagi, Wol-Seok meminta putrinya untuk membelanjakan uang tersebut sesuai keinginannya dan bahagia. Keluarga itu terikat pada makanan dan minuman ketika ibu-anak perempuan itu berbagi air mata.
Dalam perjalanan pulang, Wol-Seon teringat betapa patah hati Jeong-Woo saat dia pindah. Dia menyatakan bahwa dia selalu memiliki titik lemah untuknya.
Wol-Seon bahkan merasa lega karena putrinya memiliki Jeong-Woo untuk bersandar dan sebaliknya. Sementara itu, Jeong-Woo melihat foto makan malam keluarga Ba-Da di media sosial dan berpikir Ha-Neul baik-baik saja tanpa dia. Namun, Ha-Neul yang mabuk mengiriminya pesan di malam hari.
Keesokan paginya, Ha-Neul terbangun dan melihat pesan yang dia kirimkan kepada Jeong-Woo. Karena malu, dia berjalan ke atap untuk menemuinya. Setelah beberapa pertengkaran, dia bermaksud menunggunya sampai dia menyelesaikan masalahnya dan bersatu kembali dengannya.
Setelah dia pergi, Ha-Neul merasa senang dengan kunjungannya. Ketika dia kembali ke rumah sakit, dia dan Dae-Young melihat kerumunan besar. Para pasien mengetahui bahwa Jeong-Woo telah bergabung dengan rumah sakit setelah humas memasang postingan di media sosial.
Meskipun Jeong-Woo kembali bekerja, kesehatan mentalnya menjadi lebih baik. Dia menderita serangan panik selama operasi. Para perawat membahas perjuangan Jeong-Woo melawan PTSD karena kecelakaan medis di rumah sakitnya.
Hong-Ran, yang mendengar para perawat berbicara, memberi tahu Ha-Neul tentang hal yang sama. Sementara itu, Dae-Young mencoba membujuk Jeong-Woo untuk tidak melakukan operasi lagi, namun Jeong-Woo meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja.