A Killer Paradox Episode 2 dimulai dengan Tang yang sedang bermimpi dikejar-kejar oleh anjing. Tang pergi mengunjungi orang tuanya dan bertemu ibunya yang akan pergi ke gereja. Bayang-bayang kepala korban yang dia bunuh ada di mana-mana bahkan ketika dia membuang sampah, kepala itu muncul di tong sampah.
A Killer Paradox Episode 2 menampilkan kehidupan Nan-gam yang merupakan polisi yang menyelidik kasus pembunuhan tersebut. Nan-gam membeli bunga untuk ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit. Terlihat ibunya sibuk merawat ayahnya dan terlihat bagaimana hubungan keluarga tersebut yang kurang harmonis.
Di kantor polisi, polisi mendapat kecaman karena tidak menangkap Bu-il sebelum dia meninggal. Kapten datang dan menarik Nan-gam ke samping, menyuruhnya berhenti terpaku pada "orang itu". Rupanya Nan-gam sedang mengejar pelaku yang dulunya adalah seorang polisi.
Baca Juga: Inilah Sosok Mayor Teddy Indra Wijaya , Ajudan Prabowo yang Viral dan Menggemaskan Kaum Hawa
Tang membeli ponsel baru dan kemudian pergi ke toko. Wanita paruh waktu ada di sana dan mengeluh tentang pesan selamat datang di pintu utama.
Ketika Tang menjaga toko, wanita buta tadi muncul. Dia menuntut Tang membayarnya dua juta won. Ternyata, dia tidak sepenuhnya buta dan mengetahui Tang membunuh seseorang dan mengisyaratkan bahwa dia memiliki palu.
Di Universitas, Gyeong-hwan dan Mi-young mendiskusikan bagaimana Tang meminta uang kepada mereka berdua. Tang bahkan mencoba menjual ponsel barunya dan gagal.
Kemudia Tang meminta pemilik toko untuk membayarnya di awal. Bosnya menolak namun secara tiba-tiba pesan masuk di ponselnya jika sudah ditransfer gajinya.
Gyeong-hwan dan Mi-young terus menelepon Tang tapi dia tidak mengangkatnya. Tang ada di toko dan memegang tas selempang berisi semua uang tunai di dalamnya. Bosnya masuk dan menyebutkan melihat wanita buta itu. Tang bergegas keluar dan menemukan kotak rokok, yang dia beli darinya, dengan waktu dan alamat.
Baca Juga: Menjaga Kualitas Jurnalisme, Demi Muruah Demokrasi
Di kantor polisi, kapten memberitahu Nan-gam karena mencoba mengejar pria itu sebagai pembalasan terhadap ayahnya. Nan-gam mengklaim dia hanya melakukan pekerjaannya.
Siang hari berikutnya, Tang pergi ke rumah wanita itu dengan membawa uang yang sudah disiapkan. Dia dengan santai membuatkannya kopi dan mengobrol dengan Tang, yang tetap diam.
Perempuan buta itu menyampaikan kepada Tang bahwa 2 juta won itu untuk bulan ini. Bulan-bulan selanjutnya Tang harus membayarnya. Tang kaget dan terkejut atas ancaman wanita buta itu.
Tang meninggalkan uangnya, mengambil palu dan pergi. Dia kemudian membuat komentar yang mengungkapkan bahwa dia tahu semua tentang keluarga Tang, yang membawa Tang kembali. Dia mengklaim meski tanpa palu, polisi bisa dengan mudah menangkapnya.