"Unik, rasanya beda-beda tergantung kacangnya. Selain kacang-kacangan bisa juga dibuat pakai biji-bijian. Karena di Jerman banyak macam-macam ya, ada "poppy seeds”, itu saya pakai. Terus ada biji bunga matahari, biji labu, terus quinoa juga, aku bikin tempe pakai quinoa,” tambah Venda.
Baca Juga: Bharada E Resmi Jadi Tersangka atas Kematian Brigadir J, Netizen: Kasian Jadi Tumbal
Namun cuaca di Jerman membuat hobinya jadi cukup menantang.
"Jika di Indonesia mudah. Kita tidak perlu bingung mau fermentasinya, tinggal ditaruh saja bisa fermentasi jamurnya, karena cuacanya mendukung, begitu. Kalau di Jerman, kita harus punya inkubator atau disimpan di tempat yang hangat, misalnya di dalam oven, begitu,” ungkap Venda.
Tempe memang menjadi salah satu makanan favorit warga Indonesia yang tinggal di Jerman.
Sanusi Debus misalnya, warga Indonesia yang tinggal di Kota Köln Jerman selama dua dekade itu, selalu mencari tempe ke berbagai toko Asia yang ada di Jerman.
"Enak banget, karena saya sendiri menanam sayur-sayuran yang saya olah sebagai lalapan, membuat sambal, dan tinggal goreng tempe,” ujarnya.
Tak jarang Sanusi menggoreng beberapa tempe dan membawa nasi lalu membawanya ke taman untuk santap siang sambil piknik asyik bersama teman-temannya.**