Faktanya menurut Dara, menggunting rambut tidak dapat mengubah ketebalan rambut atau bahkan laju pertumbuhannya. Menggunting rambut merupakan cara yang tepat untuk mengatasi kerusakan rambut.
Dara menjelaskan, ketika ujung rambut digunting dan menjadi tumpul, rambut terlihat lebih gelap dan tebal. Selain itu, menggunting rambut dengan model tertentu dapat memberikan kesan rambut tampak lebih tebal dan bervolume.
Baca Juga: Dugaan Mega Skandal Korupsi Masjid Sriwijaya, Ini Pendapat dari Pondok Ngasor
Nah, pada bagian ini, menurut Dara, gunting rambut jadi berdampak pada tampilan rambut dan penampilan Anda secara keseluruhan, terutama bila Anda memiliki rambut tipis.
Mitos terakhir adalah soal rambut bercabang dan mudah patah, itu karena seringnya rambut diwarnai. Menurut Dara ini bukan mitos, tapi fakta.
Dijelaskan oleh Dara, rambut bercabang umumnya disebabkan oleh kebiasaan mewarnai, meluruskan, atau mengeriting rambut. Bila terlalu sering dilakukan, paparan suhu panas dari alat pelurus atau bahan kimia dalam pewarna rambut dapat menyebabkan kerusakan lapisan rambut.
Sampo dan kondisioner kerap digunakan untuk mengatasi masalah rambut bercabang. Menurut Dara, penggunaannya tidak dapat memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.
Nah, cara lain yang menurutnya dapat mengatasi rambut bercabang adalah dengan menggunting bagian rambut yang rusak. Cara ini bukanlah mitos, karena menggunting rambut yang bercabang secara berkala dapat mendorong pertumbuhan rambut baru yang lebih sehat.
Begitulah diskusi kami seputar rambut rusak, mitos, dan fakta. Untuk menutup pertemuan Dara menjelaskan bahwa kegiatan menggunting rambut mungkin sering dianggap sebagai hal yang sepele dan tidak berarti apa-apa.
Baca Juga: Banyak Orang Terkecoh Melihat Gambar di Atas. Ini Faktanya
Padahal, aktivitas ini bisa menjadi salah satu upaya agar rambut tetap terawat, sehat, dan tampak indah. Selamat mencoba!*
Mungkin artikel ini menarik dan bermanfaat untuk teman Anda, mohon bantu share kepadanya, terima kasih.