(KLIKANGGARAN) – Media sosial belakangan diramaikan unggahan foto hasil olahan artificial intelligence (AI) yang menyandingkan potret diri masa kecil dengan versi dewasa dalam bingkai polaroid.
Tren ini menciptakan kesan sinematik yang penuh keharuan dan membuat banyak orang bernostalgia, bahkan jadi sarana mencurahkan perasaan terdalam.
Fenomena tersebut makin viral karena banyak akun populer ikut membagikan postingan netizen yang menuliskan kisah hidupnya di balik potret tersebut.
Salah satunya terlihat dalam unggahan Instagram @jakarta.keras pada Jumat (19/9/2025), yang menampilkan deretan foto netizen bersama sosok masa kecilnya.
"Hai Za, maafkan aku karena bukan seperti yang kau bayangkan. Aku berjanji tak akan berhenti berusaha, karena dirimu, diriku yang kecil, pantas mendapatkan yang lebih baik," tulis akun @yjrae.
Ada pula netizen lain yang menuliskan pesan maaf serupa kepada dirinya sendiri di masa kecil.
"Masa kecil, banyak anganmu yang tidak terealisasikan, aku minta maaf, tapi sekarang aku punya hal lain yang lebih baik dari yang kamu bayangkan dulu," ungkap akun @bimarestu.
Tak heran, tren ini semakin populer karena membuka ruang bagi publik untuk merenungkan mimpi masa lalu dan memberi pesan emosional kepada diri sendiri.
Teknologi di Balik Tren Foto AI
Ternyata, potret sinematik ini bisa dibuat menggunakan Gemini AI buatan Google. Melalui fitur ImageFX atau aplikasi Gemini, pengguna cukup memasukkan prompt atau perintah agar sistem menghasilkan gambar sesuai keinginan.
Beberapa prompt yang populer dipakai netizen di antaranya:
Memberi Pelukan Penuh Nostalgia
“...jangan ubah wajah, ganti latar belakang di belakang keduanya saling berpelukan.”