(KLIKANGGARAN) - Mengenal kuliner Jembrana, Bali tak bisa melupakan jaja bendu.
Jaja bendu merupakan kue tradisional khas dari Jembrana yang dibungkus dengan daun pisang.
Kue ini juga sering dihadirkan untuk keperluan agama dalam upacara-upacara atau disajikan sebagai suguhan saat menggelar sebuah acara.
Upacara keagamaan yang sering menyertakan jaja bendu adalah Guru Piduka atau Bendu Piduka.
Upacara ini dilakukan untuk memohon keselamatan bagi umat manusia di bumi.
Tak hanya itu, upacara ini juga dimaknai sebagai usaha untuk memohon ampun pada leluhur atas kesedihan atau kemarahan.
Terbuat dari ketan yang diisi dengan campuran kelapa dan gula Bali, jaja bendu juga biasa dijadikan sebagai buah tangan yang akan mengingatkan pada kota ini.
Baca Juga: Kadis Dukcapil se-Sulsel Bakal ke Permandian Air Panas Pincara
Meski bisa dijadikan oleh-oleh, jaja bendu tak bisa bertahan lama hingga berhari-hari.
Daun pisang yang membungkusnya memang digunakan agar tekstur kue tetap kering dan tidak lembek, namun tak bisa membuatnya menjadi tahan berhari-hari.
Jaja bendu yang memiliki rasa manis ini akan cocok jika dipadukan dengan kopi atau teh sebagai teman bersantai.**