KLIKANGGARAN -- Lembu Suro merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari salah satu pulau terbesar yang ada di Indonesia yaitu Jawa Timur.
Cerita rakya berjudul Lembu Suro adalah karya sastra yang mempesona, merentangkan warna-warni kekayaan budaya dalam setiap kata dan adegannya.
Lembu Suro, sebagai tokoh sentral, bukan sekadar binatang mitologis. Dia mencerminkan nilai-nilai budaya dan kebijaksanaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Mencinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia Dalam Novel Serdadu Pantai Karya Laode Insan
Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan berbagai macam keanekaragaman nya di setiap masing masing daerah. Oleh karena itu, beragam pula bahasa yang di gunakan di setiap cerita rakyat sesuai dengan daerah nya.
Lembu Suri menggambarkan bagaimana budaya membentuk identitas dan memberi makna pada kehidupan sehari-hari, salah satu contoh nya yaitu bahasa.
Ada salah satu contoh kutipan bahasa jawa pada saat Lembu Suro mengucapkan sumpah kepada Prabu Brawijaya. Yang dimana sejak saat itu, sumpah Lembu Suro menjadi mitos tersendiri di daerah Jawa Timur.
“Hé, Kediri mbésuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dari latar, Tulungagung bakal dadi kedhung.”
"Wahai orang-orang Kediri, suatu saat akan mendapatkan balasangku yang tiada henti. Kediri bakal menjadi sungai, Blitar menjadi daratan, dan Tulungagung menjadi daerah perairan".
Dengan demikian, dengan kepekaan penulis terhadap unsur budaya, cerita Lembu Suro bukan hanya sekadar kisah fantasi, melainkan juga perjalanan mendalam ke dalam kekayaan dan kearifan lokal.
Melalui setiap kata, cerita ini membangkitkan rasa bangga akan warisan budaya yaitu bahasa daerah.
Penulis: Yoga Ary Pratama