KLIKANGGARAN -- Hallo Klikers , kali ini kita jalan-jalan yuk ke kota Tuban. Disana ada tradisi Manganan loh. Pasti penasarankan? Yuk kita jelajah Kota Tuban.
Tuban merupakan salah satu kota di Jawa Timur, memiliki sejarah yang kaya terutama dalam hal perdagangan maritime di masa lampau.
Jejak sejarah mencatat perdagangan rempah-rempah dan pengaruh kerajaan Majapahit serta kejayaan sebagai pusat perdagangan di Jawa pada masa Hindu- Budha.
Selain perdagangan unsur kesenian di Tuban juga terkenal dengan tarian Reog yang biasanya dipentaskan dalam acara budaya atau perayaan tradisional tertentu di daerah tersebut.
Baca Juga: Tanggapi Foto AI Prabowo-Gibran Kenakan Pin dan Dasi Pelangi LGBT, Begini Kata TKN
Nah, dalam cerpen “ MANGANAN’ karya Yuniarista Cahyaningrrum mengangkat tema salah satu tradisi di Tuban juga nih teman.
Tradisi manganan merupakan budaya leluhur yang tetap di jaga oleh masyarakat Tuban hingga saat ini yaitu makan bersama di kuburan.
Kaum pria bergotong royong membersihkan kuburan sehari sebelum acara dimulai, sedangkan kaum perempuan menyiapkan makan malam sambil menunggu fajar menyingsing.
Baca Juga: BCL Menikah, Ungkapan Hatinya Mengenai Tiko Wardhana yang Gantikan Ashraf Sinclair Bikin Nyesek
Acara ini dilaksanakan setahun sekali pada saat bulan haji atau Dzulhijjah. Warga yang telah berkumpul kemudian membentuk lingkaran mengelilingi makanan siap saji yang diletakkan di tengah.
Doa dipimpin oleh kyai atau ustad dengan penuh khusyuk dan para warga mengamini setiap doa yang dipanjatkan.
Tradisi manganan di Tuban kental sekali rasa kebersamaannya, terlihat dari masyarakat yang hadir berasal dari berbagai kalangan dari pejabat, pengusaha, tukang kebun, petani dan lain lain tidak terlihat sedikitpun status social mereka, semua terlihat sama pada saat acara brlangsung.
Lalu mengapa harus di kuburan, tidak di caffe atau restoran ?