KLIKANGGARAN -- Suatu ketika dalam kegiatan pembelajaran puisi, seorang guru memberikan tugas kepada para siswanya di kelas:
Anak-anak, coba simak puisi pendek berikut ini!
Mulai Naik
Tidak kupikir lelah
Tidak kuhirau panas,
Hanya imanku bertambah,
Dan semangatku bertunas,
Demi jiwa bersorak.
(A. Hasjmy dalam antologi puisi Kissah Seorang Pengembara)
Setelah diperkirakan cukup waktu untuk menyimak puisi, guru bertanya kepada para siswa, “Di dalam puisi “Mulai Naik” terdapat majas apa saja? Bagaimana menurut kalian penggunaan gaya bahasa dalam puisi tersebut?”
Para siswa sesaat bingung dan terdiam, kemudian salah satu di antara mereka berusaha menjawab, “ Ada majas metafora Pa”, yaitu pada kalimat /Dan semangatku bertunas/. Penggunaan majas pada /Semangatku bertunas/ maksudnya semangat penyair tumbuh, muncul, atau timbul.
“Lalu, bagaimana penggunaan gaya bahasa penyair dalam puisi tersebut?” lanjut guru menanyakan kepada para siswa.
Para siswa semua terdiam. Dalam pikirannya, pertanyaan guru tersebut sudah mereka jawab. Bukankah pertanyaan tentang majas dan gaya bahasa itu sama, begitu pun jawabannya pikirnya.
Baca Juga: Desta Sekretaris A-PPI Nagan Raya Sebut Semakin Tinggi Pohon Maka Semakin Kencang Angin Menerjang
“Ada yang bisa menjelaskan?” desak guru.
“Maaf Pa, bukankah majas dan gaya bahasa itu sama?” terang salah seorang siswa.
“Majas yang digunakan dalam puisi tersebut adalah majas metafora juga ada majas repetisi, yakni pengulangan kata /tidak/ pada baris pertama dan baris kedua.” Ini juga berarti bahawa gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu sudah variatif, yakni penggunaan gaya bahasa metafora dan gaya bahasa repetisi.
Berdasarkan ilustrasi pembelajaran di atas, kita mengetahui bahwa para siswa belum dapat membedakan konsep majas dan konsep gaya bahasa. Dengan demikian tidaklah mengherankan jika sering kita mendengar penyebutan gaya bahasa personifikasi dan majas personifikasi.
Padahal, sebenarnya konsep mengenai gaya bahasa dan majas merupakan dua konsep yang berbeda. Lalu, apa perbedaan keduanya, berikut ini akan penulis paparkan.
Gaya Bahasa itu Sebuah Rumah, Majas adalah Ruang Tamunya
Gaya bahasa dan majas dalam banyak literatur yang penulis baca dianggap sebagai dua konsep keilmuan yang sama. Dalam banyak referensi, jika dikatakan konsep gaya bahasa, contoh-contoh yang diketengahkan merupakan contoh-contoh majas.
Artikel Terkait
Vadel Badjideh Resmi Ditahan, Ini Ternyata Alasan Kepolisian
Inilah Sosok Caroline Riady, CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Viral Dijemput Helikopter
SMAN 1 Luwu Utara dan SMPN 1 Masamba Lolos ke Semifinal Turnamen Bola Voli Piala Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo
Innalillahi, Renville Antonio Bendum Partai Demokrat Meninggal Dunia karena Kecelakaan, Ini Sosoknya
Taufan Pawe Minta Maaf Usai Sebut PPPK Jadi Beban Negara, Begini Penjelasannya
Banyak Warga Mengubah Elemen Data Kependudukan, Kadis Dukcapil Lutra Imbau Lakukan Ini
Analisis Wacana Pemberitaan Femisida Pada Media Massa Laman Youtube Tribun News: Perspektif Sara Mills
Kibul Hollywood dan Arogansi Penjajah yang ditampilkan dalam Film Disney
Desta Sekretaris A-PPI Nagan Raya Sebut Semakin Tinggi Pohon Maka Semakin Kencang Angin Menerjang
Yayasan Madrasah Tarbiyatul Islamiyah Istiqamatuddin Baitul Muarrif Mengelar Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW