Tari Nong Anggrek Khas Kota Tangerang Selatan Sarat Akan Pesan Moral

photo author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 21:26 WIB
Bunga anggrek sebagai ikon kota Tangsel (Freepick)
Bunga anggrek sebagai ikon kota Tangsel (Freepick)

Irama Gambang Kromong Kota Tangerang Selatan cenderung berirama Sunda, namun alat musik yang digunakan masih sama seperti Gambang Kromong pada umumnya seperti Gambang, Kromong, Gong, Gendang, Suling, Krecek, Sukong, Tehyan.

Baca Juga: Kereeen! Pelepasan Purnabakti Sekdis Pertanian Digelar di Objek Wisata Permandian Alam Tamboke Sukamaju

Ada alat musik yang berasal dari alat musik Chinese yakni Tehyan, dan beberapa alat musik khas Banten yakni Bedug Banten dan Terompet Pencak Banten.

Tarian tersebut menggunakan rok lebar, kemudian dilakukan dengan gerakan memutar, karena saat tarian ini launching terdiri dari tujuh penari sama dengantujuh bunga anggrek. Selain dari anggrek filosofi Tangse jugal memiliki 7 situ, terlihat ketika roknya mekar mencerminkan situ-situ di Tangsel.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa unsur alam juga merasuk ke dalam kostum yang dikenakan, salah satunya digambarkan melalui pemilihan warna kostumnya. Selain menggambarkan unsur-unsur alam, pemilihan warna kostum tarian Nong Anggrek juga sarat akan makna.

Baca Juga: Netflix Rilis Film Berdasarkan Kisah Nyata, Society of the Snow

Dalam penelitian yang dibuat oleh Meilani Dwitasari yang berjudul Koreografi Nong Anggrek Karya Sherly Fatmarita, dijelaskan makna dari setiap warna yang ada.

Biru menggambarkan sumber daya air berupa situ (serupa danau) yang banyak terdapat di wilayah Tangerang Selatan.

Peran situ sangat krusial di kota ini. Bukan kekayaan alam semata, melainkan juga sebagai sumber kehidupan, sekaligus berfungsi sebagai penyangga bencana banjir bagi kawasan Ibukota dan sekitarnya. Selain itu, warna biru juga melambangkan ketenangan dan kesejukan.

Baca Juga: Dituding Lakukan Money Politic, Nama Gus Miftah Trending, Apa Masalahnya?

Tari Nong Anggrek tersaji secara harmonis bersama unsur musik yang khas. Sehingga membuat tarian ini tak sekedar indah, tetapi juga menjadi simbol keberagaman.

Tarian ini ditutup oleh mekarnya simbol bunga anggrek yang tersemat di kepala para penari. Semoga saja, masyarakat terus berupaya untuk melestarikan Nong Anggrek, agar tarian ini menjadi kesenian daerah yang mengharumkan Kota Tangerang Selatan.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X