Filipina berkomitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi dan bilateral dengan Indonesia. Hal ini seiring dengan kolaborasi Filipina dan Indonesia memperdalam industri tembaga satu sama lain.
Dewan Investasi (BoI) menyatakan komitmen ini dibuat selama dialog industri tembaga online dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dialog juga melibatkan lembaga negara dan pemangku kepentingan lainnya di kedua belah pihak. Badan Promosi Investasi mengatakan kedua pihak mempresentasikan gambaran umum dari masing-masing industri pertambangan dan kebijakan terkait, serta kemungkinan wilayah kerjasama.
“Ini berfungsi sebagai tempat bagi kedua negara untuk bertukar informasi dan berbagi praktik yang baik. Dialog tersebut menghadirkan peluang investasi dan area untuk kolaborasi di sektor ini”. Demikian wakil Sekretaris Perdagangan dan Kepala Pelaksana BoI Ceferino Rodolfo menegaskan dalam situs departemen perdagangan dan industri Filipina.
“Dialog tersebut berfungsi sebagai tolok ukur untuk inisiatif dan kolaborasi masa depan antara Filipina dan Indonesia di berbagai sektor,” tambahnya.
AS Akan Adili Tersangka Bom Bali di Guantanamo, Kuba
Kepala BoI juga berharap kedua negara dapat saling melengkapi. “Indonesia membantu kami mengembangkan industri tembaga hulu, tengah, dan hilir untuk mewujudkan integrasi penuh industri. Kami berharap ini dapat tercapai pada 2030,” jelasnya pada The Manila Times. Direktur Eksekutif BoI Ma. Corazon Halili-Dichosa menyebut dialog tersebut sebagai pengakuan atas peluang kerja sama antara kedua negara. Ia pun yakin bahwa ini hanya akan menjadi salah satu dari banyak inisiatif bilateral untuk industri tembaga.
Direktur Kerja Sama Investasi Bilateral BKPM, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan SDM, Plt Kepala Subdirektorat Industri Logam Bukan Besi, menyambut baik kerjasama ini. Hal ini sebagai upaya kerjasama untuk saling membantu industri hilir tembaga, menurut BoI.