bisnis

Twitter mengatakan peretas mengunduh data dari delapan akun yang tidak diverifikasi

Sabtu, 18 Juli 2020 | 20:04 WIB
images_berita_Sep16_twitter-848528_640


(KLIKANGGARAN)--Twitter Inc mengatakan pada hari Sabtu bahwa peretas dapat mengunduh informasi akun hingga delapan akun yang terlibat dalam peretasan sistemnya minggu ini, tetapi mengatakan tidak satu pun dari mereka yang memverifikasi akun.


Perusahaan itu mengatakan para peretas tak dikenal menargetkan 130 akun, dan dapat mengatur ulang kata sandi untuk mengendalikan 45 akun mereka dan tweet dari akun-akun itu.


Peretas mengakses sistem internal Twitter untuk membajak beberapa akun teratas platform termasuk kandidat presiden AS Joe Biden, bintang reality TV Kim Kardashian, mantan Presiden AS Barack Obama dan miliarder Elon Musk dan menggunakannya untuk meminta mata uang digital.


Catatan blockchain yang tersedia untuk umum menunjukkan para scammer nyata menerima cryptocurrency senilai lebih dari $ 100.000.


Dalam serangan yang terjadi pada hari Rabu, Twitter mengatakan peretas dapat melihat informasi pribadi termasuk alamat email dan nomor telepon dari 130 akun yang ditargetkan, tetapi tidak dapat melihat kata sandi akun sebelumnya.


"Dalam kasus di mana akun diambil alih oleh peretas, mereka mungkin dapat melihat informasi tambahan," kata Twitter dalam pernyataan itu tanpa menyebutkan jenis informasi yang diakses.


Peretas mungkin juga berusaha menjual nama pengguna dari beberapa akun, katanya.


Akun profil tinggi yang diretas juga termasuk rapper Kanye West, pendiri Amazon.com Jeff Bezos, investor Warren Buffett, pendiri Microsoft Bill Gates, dan akun perusahaan untuk Uber dan Apple.


Dalam pernyataan terbarunya, Twitter mengatakan penyerang "memanipulasi sejumlah kecil karyawan" untuk mendapatkan akses ke alat pendukung internal yang digunakan dalam peretasan.


Perusahaan itu mengatakan menahan beberapa rincian serangan itu ketika melanjutkan penyelidikan dan menegaskan bahwa pihaknya bekerja dengan pemilik akun yang terkena dampak.


Divisi FBI di San Francisco memimpin penyelidikan tentang peretasan, dengan banyak anggota parlemen Washington juga meminta penjelasan tentang bagaimana hal itu terjadi.


Sumber: Reuters


Tags

Terkini