bisnis

Zoom Dituntut Pemegang Sahamnya Atas Masalah Keamanan pada Aplikasi Tersebut

Rabu, 8 April 2020 | 20:09 WIB
zoom 1


(KLIKANGGARAN) – Perusahaan Zoom Video Communications Inc “ditampar” dengan gugatan class action oleh salah satu pemegang sahamnya pada hari Selasa, yang menuduh aplikasi konferensi video tersebut melebih-lebihkan standar privasi dan gagal mengungkapkan bahwa layanannya tidak end-to-end encription, dilansir Reuters.


Pemegang Saham itu, Michael Drieu, mengklaim di pengadilan bahwa serangkaian laporan media baru-baru ini yang menyoroti kelemahan privasi dalam aplikasi Zoom telah menyebabkan saham perusahaan Zoom, yang telah mengalami lonjakan pada Maret tahun ini, menurun drastis.


Baca Juga: Saham Zoom Pun Turun setelah Berjaya pada Maret


Saham perusahaan tersebut ditutup turun sekitar 7,5% pada $ 113,75 per saham pada hari Selasa. Zoom telah kehilangan hampir sepertiga dari nilai pasar mereka sejak menyentuh rekor tertinggi pada akhir Maret.


Chief Executive Officer Zoom, Eric Yuan, pekan lalu meminta maaf kepada pengguna, dan mengatakan perusahaan itu telah gagal memenuhi harapan privasi dan keamanan komunitas, dan sedang mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki masalah tersebut.


Baca Juga: Tak Ada Kata Maaf, Luhut Akan Tuntut Said Didu ke Jalur Hukum


Zoom telah mencoba memperbaiki masalah keamanan di mana masalah tersebut muncul karena gelombang jutaan pengguna baru dari seluruh dunia memakainya. Kondisi tersebut disebabkan orang-orang dipaksa untuk bekerja dari rumah setelah karantina diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona.


Namun, perusahaan menghadapi serangan balik dari pengguna yang khawatir tentang kurangnya enkripsi pada sesi rapat dan  fenomena "zoombombing", di mana para tamu yang tidak diundang menyelinap ikut rapat. [Reuters ]


Baca Juga: Sebab Corona, Mesir Akan Melarang Pertemuan pada Ramadan, termasuk Iktikaf


Perusahaan roket Elon Musk, SpaceX,  baru-baru ini melarang karyawannya menggunakan Zoom, dengan beralasan "masalah privasi dan keamanan yang signifikan," sementara kabinet Taiwan mengatakan kepada lembaga pemerintah untuk berhenti menggunakan aplikasi Zoom.


Sumber: Reuters


Tags

Terkini