(KLIKANGGARAN) — Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini operasionalnya.
Pendekatan ini dijalankan secara menyeluruh, mulai dari tahap pra-tambang melalui program nursery bibit endemik dan studi baseline lingkungan, hingga tahap operasi dan pascatambang dengan pelaksanaan reklamasi terpadu dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tambang.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan bahwa sebagai strategic active holding, MIND ID berperan memastikan setiap anak perusahaan terintegrasi dalam visi keberlanjutan jangka panjang.
“Implementasi proses bisnis yang berlandaskan keberlanjutan adalah langkah strategi jangka panjang dalam membangun peradaban. Kami akan terus memastikan kegiatan tambang memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem demi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Pria.
Komitmen ESG di Seluruh Anggota Holding
Capaian penerapan prinsip ESG terlihat nyata di berbagai perusahaan anggota MIND ID.
Di antaranya, PT Freeport Indonesia yang telah menanam 164 jenis tanaman di lahan bekas pengendapan tailing dan area percobaan reklamasi.
Baca Juga: Inilah Skenario dan Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Antara Harapan dan Kenyataan
Sekitar 100 hektar areal tailing MP21 kini disulap menjadi lahan multi-pemanfaatan untuk perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan. Kawasan itu juga dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan lingkungan dan konservasi, membuktikan bahwa rehabilitasi lahan bekas tambang dapat memberi nilai tambah ekologis dan sosial setelah dua dekade pengelolaan.
Sejak 2005, seluas 1.552 hektar lahan muara yang dialiri tailing juga telah direhabilitasi dengan penanaman mangrove, memperkuat fungsi kawasan sebagai benteng alami pesisir dan daerah tangkapan karbon.
Transformasi Energi dan Penurunan Emisi
Sebagai bagian dari komitmen transisi energi, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tambang emas Pongkor.
Inisiatif ini berhasil menekan emisi karbon dioksida (CO₂) hingga puluhan ribu ton per tahun, sekaligus menjadi contoh nyata transformasi energi bersih di sektor pertambangan nasional.
Baca Juga: Sinergi dan Kolaborasi Sukseskan Napak Tilas Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu di Desa Pattimang