bisnis

5 Kesalahan Fatal saat Membeli Asuransi Jiwa yang Bisa Rugikan Keluarga, dari Tunda Polis hingga Abaikan Jumlah Pertanggungan

Selasa, 2 September 2025 | 14:04 WIB
Ilustrasi kesalahan dalam mengambil asuransi jiwa saat membangun kemandirian finansial. ((Freepik.com))

Baca Juga: Dampak AI terhadap Masa Depan Karier Anak Muda: Tim Cook hingga Jensen Huang Soroti Relevansi Gelar Kuliah

3. Salah Pilih Jenis Polis
Produk permanen terlihat menggiurkan karena ada nilai tunai, namun pakar menilai tidak selalu cocok.


“Hampir selalu, asuransi berjangka sudah cukup,” ujar Michael.

Ia menekankan bahwa pencairan nilai tunai akan mengurangi manfaat kematian. Ben Lies, pendiri Delphi Advisers, menambahkan investasi ditambah asuransi berjangka biasanya lebih menguntungkan.


“Asuransi berjangka jauh lebih murah,” kata Ben Lies.

4. Mengabaikan Detail Polis


Kesalahan lain adalah hanya fokus pada premi dan pertanggungan tanpa membaca detail syarat. Hal-hal seperti durasi polis, pengecualian penyakit, hingga risiko perubahan pekerjaan sering terlewat.

Baca Juga: Janji Tegas Presiden Prabowo: Siap Sikat Mafia, Usut Aktor di Balik Kerusuhan Demo Hingga Pembakaran Gedung DPRD
“Jangan hanya percaya pada brosur perusahaan asuransi. Mulailah dari regulator seperti NAIC (National Association of Insurance Commissioners) untuk informasi edukasi,” ujar Damsky.

5. Tidak Meninjau Ulang Polis
Asuransi tidak cukup sekali beli untuk seumur hidup. Menurut Michael, peninjauan ulang harus dilakukan secara berkala.


“Perubahan itu unik sesuai kondisi. Setidaknya, tinjau kembali setiap lima tahun atau saat ada peristiwa besar seperti menikah, punya anak, atau bercerai,” kata Michael.

Dengan menghindari lima kesalahan ini, keluarga bisa memastikan asuransi yang dimiliki tetap relevan.

Sikap proaktif dalam memilih dan meninjau polis menjadi kunci rasa aman jangka panjang.**

Halaman:

Tags

Terkini