"Untuk memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumsel dan memperpanjang masa produksi (plateau), kami mengembangkan lapangan migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan melakukan pemboran eksplorasi dan pengembangan PGDP," katanya.
PGDP, yang berada di dua kabupaten, yaitu Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, dikelola oleh PT Pertamina EP Asset II, unit operasional Pertamina EP. Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen gas lainnya di Sumatera Selatan.
PGDP menggunakan fasilitas produksi yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur-sumur eksplorasi maupun dari sumur pengembagan PGDP yang telah dibor sejak 2010.
"Beberapa pemboran sumur pengembangan dilakukan sejak 2010 melalui tahapan put on production (POP) dan pada 2013 dilanjutkan dengan pemboran pengembangan melalui tahapan plan of development (POD) yang telah disetujui SKK Migas pada Januari 2013," ujar Nanang.
Realisasi produksi PGDP sebesar 52,4 MMSCFD (year to date) dan kondensat sebesar 861 barel per hari (BCPD). Sementara itu, target dalam RKAP 2017 sebesar 45,10 MMSCFD dan kondensat 806 BCPD.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan seperti SKK Migas, Pemerintah Provinsi Sumsel, Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan mitra kerja yang telah mendukung pelaksanaan proyek ini sehingga PGPD dapat tercapai sesuai target mengikuti aspek HSSE (health, safety, security, environment)," kata Nanang.