Pertamina dan Proyek Paku Gajah Hadir di Sumbagsel

photo author
- Minggu, 10 Desember 2017 | 02:47 WIB
images_berita_Nov17_Paku-Gajah1
images_berita_Nov17_Paku-Gajah1

Jakarta, Klikanggaran.com (10/12/2017) – Proyek pengembangan Paku Gajah atau Paku Gajah Development Project (PGDP), yang dilaksanakan PT Pertamina EP selaku kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas, akan memenuhi kebutuhan gas di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang sangat tinggi.

Selain itu, pengoperasian PGDP juga diyakini akan mempercepat monetisasi aset Pertamina EP, sehingga potensi eksplorasi di struktur Pagardewa, Karangdewa, Prabumenang, Tasim, Pemaat, Kuang Selatan, Lavatera, dan Piretrium dapat diproduksi secara ekonomis.

-

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Syamsu Alam, mengatakan, Pertamina selalu berkomitmen memberikan kontribusi secara maksimal kepada negara dan pemerintah daerah yang memiliki potensi migas.

"Dengan adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, maka aktivitas operasi perusahaan dalam mencari dan memproduksikan migas dapat berjalan lancar dan kebutuhan energi di Indonesia dapat terpenuhi," katanya saat peresmian PGDP di Pagar Dewa, Muara Enim, Sumatera Selatan, Rabu (6/12/2017).

Hadir dalam peresmian PGDP antara lain Kepala SKK Migas (Amien Sunaryadi), Presiden Direktur PT Pertamina EP (Nanang Abdul Manaf), Bupati Muara Enim (Muzakir Sai Sohar), dan Bupati Ogan Komering Ulu (Kuryana Azis).

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam sambutannya mengatakan, proyek Paku Gajah ini penting untuk menjamin pasokan gas bagi kebutuhan domestik.

Menurut dia, dengan beroperasinya PGDP diharapkan mendorong tumbuhnya ekonomi Sumatera Selatan dan menciptakan dampak positif berantai (multiplier effect) yang lebih besar yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Industri hulu migas berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan gas domestik demi kesejahteraan rakyat," ujar Amien.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, menambahkan, PGDP merupakan integrasi dari fasilitas produksi yang telah ada. Yaitu Metering Pagardewa, Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Merbau, SP Kuang Existing, dan SP PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Total kapasitas produksi PDGP sebesar 70 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), terdiri atas 45 MMSCFD dari SPG Paku Gajah dan 25 MMSCFD dari SPG Kuang. Investasi proyek PGDP mencapai US$ 145,10 juta dari proyeksi awal sebesar US$ 147,53 juta.

"PGDP memiliki dua fasilitas produksi, yaitu SPG Paku Gajah dan SPG Kuang, serta jalur pipa trukline berdiameter 12 inchi sepanjang 23 kilometer dari SPG Paku Gajah ke CO2 Removal Existing SPG Merbau," ujarnya.

Nanang juga mengatakan, kebutuhan gas di Sumatera Bagian Selatan  sudah cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), total kebutuhan gas di Sumatera Selatan pada 2017 mencapai 1.013,9 MMSCFD.

Namun, commited demand baru  353,2 MMSCD. Sementara itu, allocated demand tercatat 330,7 MMSCD. Di luar itu, ada potential demand sekitar 330 MMSCFD untuk  kebutuhan pembangkit listrik yang dikelola PT PLN (Persero) maupun pembangkit listrik yang dikelola swasta (independent power producer/IPP) serta pasokan gas  untuk jaringan gas kota.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wali Kota Resmikan SPBU dan Masjid Lubuklinggau

Jumat, 12 Februari 2021 | 11:13 WIB
X