Efek Domino Kasus Tumbler KRL: Anita Dewi Dipecat, Suami Ikut Terdampak, Perusahaan Sampai Turun Tangan

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 21:07 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait kasus penumpang KRL yang kehilangan tumbler hingga viral di media sosial. ((Instagram.com/@depok24jam))
Menyoroti fakta terkini terkait kasus penumpang KRL yang kehilangan tumbler hingga viral di media sosial. ((Instagram.com/@depok24jam))

 

(KLIKANGGARAN) — Kasus kehilangan tumbler milik penumpang KRL bernama Anita Dewi terus menyita perhatian publik setelah curhatannya di media sosial memicu polemik luas. Peristiwa yang berawal dari unggahan di Threads itu kini berdampak serius pada pekerjaannya, bahkan menyeret suaminya.

Anita sempat menjelaskan bahwa tas miliknya tertinggal di Commuter Line jurusan Tanah Abang–Rangkasbitung. Meski tas itu berhasil ditemukan petugas di gerbong khusus perempuan setelah ia melapor ke Stasiun Rawa Buntu, tumbler yang dimaksud tak lagi berada di dalamnya. Persoalan ini kemudian meledak di media sosial dan memicu perdebatan panjang.

Setelah kontroversi mereda, Anita dan suaminya, Alvin Harris, telah menyampaikan permohonan maaf dan bertemu langsung dengan petugas KRL yang sebelumnya dituding lalai.

Baca Juga: Ketua KOHATI Cabang Luwu Utara Titip Pesan Mengharukan Jelang Akhir Masa Jabatan

Namun perkembangan terbaru menunjukkan akibat jauh lebih besar dari sekadar kehilangan barang.

Anita Dipecat Usai Kisruh Tumbler Viral

PT Daidan Utama, tempat Anita bekerja, memastikan bahwa statusnya sebagai karyawan telah diputus setelah perusahaan melakukan penyelidikan internal. Pengumuman itu disampaikan melalui akun Instagram resmi perusahaan pada Jumat, 28 November 2025.

"Dengan ini kami ingin menginformasikan bahwa per tanggal 27 November 2025 yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kami," tulis manajemen Daidan.

Baca Juga: HMI Luwu Utara Merintis Sejarah, Gelar Konfercab dan Muskohcab Perdana

Pihak perusahaan menyebut tindakan Anita dianggap tak sejalan dengan nilai dan budaya perusahaan.

"Tindakan yang digambarkan dilakukan oleh karyawan kami tersebut adalah tindakan yang tidak merepresentasikan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan kami secara keseluruhan," lanjut pernyataan itu.

Daidan juga menyampaikan simpati terhadap petugas KAI yang sempat terseret dan kehilangan pekerjaan akibat peristiwa ini.

"Kami turut prihatin atas pemutusan hubungan kerja yang dialami oleh karyawan perusahaan angkutan publik tersebut," ujar manajemen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X