KONI Sumsel Sebaiknya Introspeksi Diri, Jangan Menyalahkan Siapapun

photo author
- Minggu, 15 Agustus 2021 | 16:04 WIB
IMG-20210815-WA0007
IMG-20210815-WA0007


Jakarta, Klikanggaran.com - Ketua PW Pemuda Muslimin Sumatera Selatan (Sumsel), Harda Belly, turut angkat bicara terkait penggalangan dana yang dilakukan oleh puluhan Atlet PON Sumsel di jalanan.

“Kejadian itu mengagetkan bahkan mungkin memilukan, namun itu bukan salah para Atlet, dari media yg memberitakan menyebutkan itu semua karena sebagai tindakan kekecewaan para Atlet ke KONI Sumsel yang tidak mampu memberikan kebutuhan peralatan olahraga,” kata Harda ke wartawan, Minggu (15-8).

Harda menilai, tanggapan Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Sumsel yang menyayangkan penggalangan dana tersebut dan menilai ada unsur politik hanya untuk mencari kambing hitam dan lari dari tanggung jawab.

“Ketua KONI semestinya introspeksi diri, tidak usah menyalahkan siapapun apalagi menyebut ada unsur politiknya. Tentu, itu sangat berpengaruh terhadap semangat para Altet yang diharapkan bisa berprestasi saat PON di Papua nanti,” ungkapnya.

Menurut Harda, para Atlet mau mempersiapkan diri dengan latihan semaksimal mungkin namun KONI belum juga memfasilitasi maka wajar mereka menggalang dana bantuan untuk memenuhi kebutuhan peralatan olahraga.

“Mereka mau latihan agar saat nanti pertandingan bisa mengharumkan nama Sumsel dengan prestasi, kan usaha tidak akan mengkhianati hasil. Kalau persoalan perlengkapan peralatan olahraga saja mereka tidak dipenuhi oleh KONI bagaimana kita berharap lebih ke para Atlet. Mereka itu sebentar lagi sudah mau ke Papua untuk ikut PON namun peralatan pertandingan  belum siap, akhirnya mereka ambil jalan dengan minta dukungan masyarakat dengan ngecrek di jalanan,” tambahnya.

Harda menjelaskan mengenai peralatan yang sedang dalam proses pengadaan sebagai kelalaian dan bentuk ketidak seriusan KONI dalam menangani olahraga di Sumsel.

“Dalih ketua KONI itu kan masih dalam proses pengadaan, lah waktu yang sudah mepet ini belum juga selesai artinya kan tidak bekerja profesional dan cepat serta tidak fokus dalam membina para Atlet” ujarnya.

“Saya pikir, ketua KONI sudah kehilangan marwahnya jadi terserah dia apa masih mau mempertahankan jabatannya atau dengan jiwa kesatria mengundurkan diri sehingga KONI bisa diurus oleh orang yang kompeten dan kejadian memalukan itu tidak terulang lagi,” tutup Harda.


Sebelumnya, Ketua KONI Sumsel, Hendri Zainudin l, bereaksi keras terhadap sejumlah atlet PON yang turun ke jalan dan meminta - minta sumbangan untuk membeli peralatan. Menurut Hendri, apa yang dilakukan para atlet dan pelatih ini sejarah baru di Indonesia dan memalukan.


"Kita dikejutkan ada oknum pelatih dan atlet, minta duit di jalanan. Ini baru kali ini sejarah di Indoensia. Tidak mencerminkan sebagai patriot olahraga," ujarnya di Palembang, Sabtu (14-8).


Hendri selain merasa heran dan curiga ada nuansa politis untuk menjatuhkan nama seseorang. Karena selama ini semua jalur komunikasi telah dibuka terutama dari pelatih.


"Saya lihat ada nilai politis untuk menjatuhkan seseorang, menjatuhkan nama daerah yang ingin dibela. Ini memaksakan kehendak supaya kita malu. Silakan kita malu bersama, bagi kami dari KONI sudah maksimal," ujarnya.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X