KLIKANGGARAN--- Setelah mencermati temuan tim penyelamat dan video yang diputar dalam konferensi pers oleh Kepala Staf TNI Angkat Laut (Kasal), Laksamana Yudo Margono, Media online asing, Defense World mempertanyakan, “Apakah torpedo meledak di kapal selam KRI Nanggala 402 sehingga membelah kapal berusia 44 tahun itu menjadi tiga bagian dan menewaskan 53 perwira dan awaknya secara instan?”
Kasal Laksamana Yudo Margono, mengatakan pada konferensi pers hari Minggu yang disiarkan di televisi Indonesia bahwa SONARS telah menemukan objek yang tampak seperti kapal selam di kedalaman 850 m, jauh dari jangkauan penyelaman 'aman' 500 meter yang menunjukkan bahwa peristiwa bencana telah terjadi di luar kapal selam.
BACA JUGA: Kabinda Papua Gugur Ditembak KKB
Sebuah video yang dirilis selama konferensi pers mengungkapkan sebagian besar kapal selam yang tenggelam. Menurut Panglima TNI AL, kapal tersebut terbelah menjadi tiga bagian yang kemungkinan besar tidak mampu menahan tekanan air di kedalaman 850 meter.
Sebelumnya, tim penyelamat menemukan pecahan torpedo dan 'barang' lain yang hanya bisa datang dari 'dalam' kapal selam yang menunjukkan bahwa kapal tersebut pecah. Menurut beberapa laporan, tim penyelamat menemukan bagian dari tabung torpedo, wadah untuk melumasi periskop dan sajadah. Namun, tidak ada satupun jasad para pelautnya yang ditemukan.
BACA JUGA: Panglima TNI : 53 Personel Awak KRI Nanggala-402 Gugur
"Ada bukti yang tak terbantahkan, yang menurutnya dapat kami pastikan bahwa kapal selam Nanggala-402 tenggelam, 53 pelaut di dalamnya tewas dalam menjalankan tugas," menurut Panglima TNI Hadi Jajanto.
KRI Nanggala 402 hilang pada 21 April setelah mengikuti latihan menembak torpedo di laut Bali. Latihan yang rencananya akan dihadiri Panglima TNI itu akan digelar pada 22 April mendatang. Menurut informasi resmi yang dirilis, kapal selam itu diberi izin menyelam Rabu pagi dan segera hilang kontak.
Mengenai alasan teknis mengapa KRI Nanggala 402 tenggelam, TNI AL menyebut kapal tersebut mengalami 'black out', tanpa menjelaskan maksudnya. Spekulasi sebelumnya adalah bahwa baterainya tidak berfungsi.
BACA JUGA: Video: Serpihan KRI Nanggala-402 di Dasar Laut
Namun, itu tidak menjelaskan fragmen torpedo yang ditemukan di luar kapal kecuali salah satu torpedo meledak yang menyebabkan kapal pecah dan tenggelam seketika.
Sumber: Defense World