Palembang, Klikanggaran.com
Pemprov Sumsel mendapatkan penghargaan sebagai TOP Pembina BUMD 2020 dalam ajang TOP BUMD Awards 2020 yang digelar di The Sultan Hotel Jakarta beberapa waktu lalu. Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Gubernur Sumsel.
Jamkrida Sumsel yang merupakan satu-satunya perusahaan penjamin kredit milik Pemprov Sumsel mendapatkan dua kategori penghargaan, yakni TOP BUMD dengan kinerja bintang 4 atau sangat baik dan TOP CEO BUMD untuk Direktur PT Jamkrida Sumsel. Sedangkan, PT BPR Sumsel juga mendapatkan penghargaan sebagai TOP BUMD dan TOP CEO BUMD untuk Direktur Utama PT BPR Sumsel.
-
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel, Afrian Joni menerangkan, capaian laba Rp4,7 miliar yang dibukukan PT Jamkrida Sumsel telah melewati audit kantor akuntan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pencapaian itu merupakan yangtertinggi sejak berdirinya PT Jamkrida.
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Palembang, menilai penghargaan itu sangat kontradiktif dengan kondisi usaha dan jeratan masalah hukum di Perusahaan Daerah Sumsel.
Menurut MAKI, dalam dua tahun terakhir Pemprov Sumsel melakukan pergantian manajemen Perusda Sumsel dengan harapan meningkatkan perolehan laba.
Namun, nyatanya belum mendapatkan hasil yang maksimal dan PAD tidak mengalami peningkatan. Apalagi menurut sumber di dalam perusahaan malah mengalami penurunan.
"Kasihan Pemprov Sumsel kalau ternyata penghargaan tersebut berbeda dengan kondisi sebenarnya. Seingat saya dahulu pernah ada pernyataan Pemprov Sumsel bahwa target PAD 2019 sebesar Rp15 miliar saat konfrensi pers perubahan PDPDE menjadi PT SEG. Hal itu tercapai atau tidak?," sentil MAKI Palembang, Bony Bolitong.
-
Belum lagi masalah dugaan korupsi penjualan Gas Jambi Merang, hutang PDPDE ke PT Petro Muba sebesar Rp14 miliar. Dan nasib PLTS Jakabaring yang diduga merugi dan saat ini sudah diselidiki dugaan korupsinya.
"Gaji karyawan yang mungkin saat ini tersendat karena bisnis Corporate yang disinyalir tak lagi dapat diandalkan, termasuk isu dana kas yang sudah minus dan akan minus bila tidak ditambah modal", kata Bony.
Lebih jauh, Boni mempertanyakan bagaimana nasib anak usaha Produksim, SPBU Demang yang dikuasai mutlak oleh investor. Bisnis Corporate yang tidak lagi mendukung pengeluaran operasional dan menjadi tanda tanya kriteria apa pemberian penghargaan itu.
-
"Dan yang menjadi tanda tanya besar yaitu penyertaan modal ke Perusda Sumsel, apakah menghasilkan propid atau malah hanya untuk operasional dan gaji karyawan? serta, status Direksi Jamkrida yang diduga belum memenuhi syarat OJK", Bony mengakhiri.
MAKI