Jakarta,Klikanggaran.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menuturkan kerugian Pertamina disebabkan oleh menurunnya tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), harga minyak, dan pengaruh nilai tukar rupiah terhadap kinerja perseroan.
Meski begitu, Arifin menyebut kerugian yang dialami BUMN di sektor energi itu bisa dimaklumi, karena kondisi Covid-19 yang terjadi saat ini menghantam hampir semua sektor bisnis, baik dalam dan luar negeri.
"Terkait kerugian Pertamina memang kita ketahui minyak turun, demand turun, kursnya juga terguncang walaupun harga minyak tidak turun pada batasan sekarang. Tapi konsumsi tidak kembali seperti semula. Secara general kita bisa memaklumi karena semua perusahaan terdampak tapi secara perhitungan, yang menghitung yang bisa mengeluarkan angkanya," kata Arifin, melalui keterangan persnya, Rabu (26-8).
Untuk diketahui, pihak Pertamina mencatat pada Juli-Agustus tahun 2020 ada perbaikan, sehingga diperkirakan pada akhir tahun nanti perusahaan bisa membukukan laba.