Sebut Agama Musuh Pancasila, MUI Desak Jokowi Pecat Yudian Wahyudi

photo author
- Rabu, 12 Februari 2020 | 21:16 WIB
2020-02-12-21-15-29--565044666
2020-02-12-21-15-29--565044666

Jakarta,Klikanggaran.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi terkait pernyataannya yang mengatakan bahwa agama adalah musuh terbesar Pancasila.

Lantaran pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP.

“Kalau benar beliau punya pandangan seperti itu maka tindakan presiden yang paling tepat untuk beliau adalah yang bersangkutan dipecat tidak dengan hormat,” kata Anwar melalui siaran persnya, Rabu (12-2).

Pihaknya menilai, apa yang diungkapkan oleh Yudian itu dapat mengancam eksistensi negara. Anwar juga khawatir pemikiran Yudian tersebut bisa jadi destruktif terhadap pengakuan agama dalam Pancasila.

“Lalu timbul pertanyaan kalau agama harus diberangus lalu sila pertama dari Pancasila tersebut mau dikemanakan. Dibuang ? Kalau dibuang berarti tidak Pancasila lagi dan berarti negara ini bubar,” ujarnya.

Maka dari itu, kata Anwar, pemahaman soal Pancasila di masyarakat akan sulit terwujud jika seorang kepala BPIP memiliki pemikiran seperti itu.

“Oleh karena itu kalau yang bersangkutan benar punya pandangan seperti itu maka pilihan yang tepat untuk kebaikan bangsa dan negara yaitu yang bersangkutan mundur atau dimundurkan,” ujar Anwar.

“Sebab kalau yang bersangkutan tidak diberhentikan dan tetap terus duduk di sana maka BPIP ini sudah tentu akan kehilangan trust atau kepercayaan dari rakyat,” sambungnya.

Sebelumnya, Yudian Wahyudi membuat pernyataan kontroversial di tengah-tengah publik lantaran mengatakan bahwa musuh terbesar Pancasila adalah Agama.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," papar Yudian yang masih merangkap sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X