Kongres PAN Ricuh, Asri Anas: Yang Buat Provokasi Ini Pak Zulkifli

photo author
- Selasa, 11 Februari 2020 | 15:07 WIB
2020-02-11 15.02.34
2020-02-11 15.02.34

Kendari,Klikanggaran.com - Kongres PAN yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11-2) mendadak ricuh. Kursi dan makanan ringan melayang di forum Kongres. Kericuhan terjadi saat akan digelar pleno untuk menyusun tata tertib pelaksanaan Kongres PAN. Namun sebelum dimulai, ada interupsi agar rapat hanya diikuti oleh peserta yang punya suara.

Di forum itu, ada peninjau, undangan, dan lainnya. Rapat pun diskors sementara untuk memastikan yang ada di forum hanya pemilik suara yang punya ID. Namun, sejumlah peserta nampaknya tak terima dengan keputusan itu. Tak lama, kericuhan terjadi, perserta berteriak dan saling melempar kursi.

Ketua Koordinator Pemenangan Mulfachri Haraharap, Asri Anas, mengklaim ada 30 pendukungnya yang mengalami luka di bagian kepala.

Ia menyebut luka paling banyak diakibatkan lemparan kursi yang terjadi saat pelaksanaan rapat pleno untuk membahas tata tertib Kongres. Saat ini, korban terluka tengah mendapatkan perawatan.

"Di kami ada sekitar 30 orang terluka. Paling banyak dilempar kursi. Paling banyak di kepala karena terkena lemparan kursi dan benda keras dihantam," kata Asri di area kongres di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.

[video width="848" height="480" mp4="https://assets.promediateknologi.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/klikanggaran/2020/02/VID-20200211-WA0015.mp4"][/video]

Menurutnya, kericuhan dipicu ada sekelompok peserta yang tak memiliki suara ikut dalam rapat pleno. Peserta yang punya suara protes minta mereka dikeluarkan.

Namun, menurut Asri, Ketum PAN Zulkifli Hasan, justru meminta seluruh peserta tak diizinkan keluar, termasuk yang tak punya suara itu.

"Yang buat provokasi ini Pak Zulkifli, sampai dia katakan apa pun kondisinya tidak boleh keluar dari ruangan. Ketika istirahat dia enggak boleh keluar ruangan, kalau perlu tidur di ruangan," ucap dia.

Kubu Mulfachri Harahap protes meminta verifikasi peserta harus jelas dan mengeluarkan peserta yang disebut Asri sebagai preman dari kubu Zulhas itu.

"Preman mereka bawa dari tangga bawah ke ballroom lalu menyerbu kami. Perdebatan kami dalam forum, sterilkan ruangan lalu masuk agenda, kami minta yang boleh masuk adalah peserta, di luar itu jangan. Buktinya di dalam yang selalu mengacaukan yang bukan peserta, ini merusak, semua cara digunakan untuk jadi ketum PAN," pungkas dia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X