Jakarta,Klikanggaran.com - Rapat Kerja Kapolri dan Kapolda se-Indonesia dengan komisi III DPR-RI yang di laksanakan tanggal 20 November 2019 baru-baru ini, dibuat heboh dan mengejutkan publik, ternyata dengan adanya pernyataan negatif dari politisi Gerindra Romo Syafei yang masih menuding dengan membangun narasi seolah-olah Kapolda Sumatera Utara (Sumut) tidak melakukan netralitas dalam pemilu.
Menanggapi hal tersebut, Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI), Azmi Hidzaqi, menepis tudingan yang digelontarkan Romo Syafei terhadap Kapolda Sumut.
"Padahal proses Pemilukada dan Pilpres telah dijalankan dengan baik sesuai protap oleh Irjen Agus Andrianto (Kapolda Sumut), keluarnya pendapat tersebut sangat disayangkan atas tudingan Romo Syafei tidak berdasar dan tidak sesuai dengan semangat masyarakat yang sudah bersatu kembali paska pilpres kemarin, pilpres telah selesai dan partai Gerindra telah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi," ujar Azmi pada Klikanggaran.com, Kamis (28-11).
Azmi juga menuturkan bahwa akibat pendapat itu maka publik ramai mengecam Romo Syafei dengan mengatakan berhentilah untuk menyudutkan Kapolda Sumut, banyak saran dan masukan yang lebih penting ketimbang menggiring opini mengenai figur Kapolda Sumut.
"Publik sangat menyayangkan Romo Syafei tidak mengangkat isu soal daerah yang harus segera dibenahi oleh Kapolda, misalnya soal kejahatan narkoba, korupsi dana desa dan ilegal loging, malahan ia justru memuat kisruh tak keruan," kata Azmi.
Berbagai tanggapan dan pendapat muncul dari masyarakat seiring viralnya pemberitaan rapat di Komisi III DPR RI tersebut. Kordinator LAKSI pun turut membahas bahwasanya selama pak Agus Andrianto sebagai Kapolda Sumut memimpin hubungan Polri dan masyarakat sangat harmonis dan hingga sekarang, polri sangat mendapat apresiasi dari masyarakat.
"Polda Sumut di bawah kepemimpinan Irjen Pol Agus Andrianto dalam melakukan penegakan hukum di Sumut sangat meyakinkan dan terbilang sangat positif, masyarakat sangat percaya Polda Sumut dapat membangun citra polisi di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal kinerja anggota Kepolisian Sumut juga sangat jauh meningkat," tegas Azmi.
Dijelaskan Azmi, sepak terjang Kapolda Sumut patut di apresiasi dan tergolong cemerlang, tidak dipungkiri bahwa saat ini penegakan hukum di Sumut sangat maju dan sesuai dengan harapan masyarakat, peningkatan keamanan dapat terjamin.
"Bahwasanya apa yang disampaikan Romo Syafei dalam RDP yang disampaikan mengatas namakan masyarakat Sumatera Utara kepada komisi III DPR-RI merupakan pendapat pribadi tidak mewakili aspirasi masyarakat Sumut, pernyataan Romo Syafei sangat kental dengan nuansa subjektif ketimbang memberikan masukan kepada Polri. Jadi,arahnya sudah jelas ya, bahwa Romo Syafei hanya meminta Kapolri mengevaluasi Kapolda Sumut saja, tidak ada hal baru yang menarik untuk di perhatikan dari pernyataan Romo Syafei," jelasnya.
Menurutnya,seharusnya Romo Syafei mengeluarkan pendapat dan memberikan laporan yang mengatas namakan masyarakat Sumut seharusnya melakukan “chek and balance” ke akar rumput di Sumut sebelum berbicara, bahwa hanya saat ini performance Polisi dalam penegakan hukum di Sumut sudah lebih baik.
“Jadi apa pun bentuk tudingan yang dilontarkan terhadap Irjen Agus Andrianto soal netralitasnya dalam pemilu dan Pilpres tidak berdasar dan tidak terbukti,"
Lebih lanjut dikatakan Azmi, semenjak Irjen Agus Andrianto diberi amanah memegang tampuk kepimpinan di Polda Sumut sangat diterima sebagai polisi di tengah-tengah masyarakat sumatera utara.
"Itupun tidak hanya dalam bidang penegakan hukum, tetapi juga sebagai pengayom serta pelindung masyarakat," pungkasnya.