Jakarta, Klikanggaran.com (24-04-2019) - Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun).
PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PDB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
Berdasarkan analisis Klikanggaran.com, PDB "q-to-q" (Quarto to Quarto) Indonesia bulan Mei 2019 mendatang terprediksi memburuk. Karena terdapat indikator penurunan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Mei mendatang, yang nampak jelas timbulnya acuan realisasi. Akan tetapi, yang masih menjadi bayang-bayang, angka -1,69% tersebut tetap bertahan sampai bulan Juli nanti. Padahal Indonesia pernah mengalami kenaikan tertinggi dengan angka 4,21% pada bulan Agustus 2018, dan berangsur menurun 3,09% pada bulan November 2018. Itu termasuk angka yang cukup membanggakan jika dilirik dari tahun sebelumnya yang anjlok mencapai -3,57%.
Publik meminta agar hal semacam ini bisa menjadi sorotan, karena peluang prediksi masih kisi-kisi kemungkinan bisa terjadi atau juga tidak. Namun, Pemerintah dituntut agar lebih cermat dalam mengantisipasi, sebab ditakutkan serangan inflasi yang anjlok secara frontal sehingga mempengaruhi daya saing pasar modal Indonesia ke luar negeri.
Ya, setidaknya jangan sampai di bawah titik nol, mengingat juga perpolitikan dalam negeri yang masih kusut, dikhawatirkan lagi ini sebagai celah bagi negara luar. (MJP)