Duet Maut Ekonomi RI, Rupiah Lemah dan CAD Memburuk???

photo author
- Sabtu, 9 Februari 2019 | 17:43 WIB
Duet Maut
Duet Maut

Jakarta, Klikanggaran.com (09-02-2019) - Nilai tukar rupiah dan Current account defisit (CAD) merupakan bagian yang tak terpisahkan. Bak duet maut dalam perekonomian Republik Indonesia.

Sayangnya, duet maut keduanya masih mengalami trend negatif. Di mana CAD (defisit transaksi berjalan) terus memburuk. Sehingga rupiah harus terpukul melemah.

Beberapa waktu, tepatnya di awal bulan Januari, rupiah sempat mengalami kenaikan. Tapi, kini kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS harus kembali ke titik lemah. Meski di pekan lalu terjadi penguatan pun, hanya menguat tipis.

Melemahnya nilai tukar rupiah di kisaran Rp13.970 siang lalu tak lepas dari munculnya kecemasan pelaku pasar atas posisi CAD. Sebab, Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, bila CAD pada kuartal IV-2018 ternyata lebih dalam dari perkiraan.

Dijelaskan juga oleh Perry, neraca pembayaran kuartal IV-2018 sebenarnya tercatat surplus, yaitu mencapai USD 5 miliar. Angka tersebut tentunya merupakan capaian yang cukup baik.

Duet Maut Ekonomi RI


"Angka ini merupakan prestasi yang cukup baik. Mengingat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sejak kuartal I-2018 selalu mengalami defisit," katanya kepada awak media, Jumat (8/2/2019), di Jakarta.

Neraca Pembayaran Indonesia secara keseluruhan memang dalam kondisi yang cukup aman. Tetapi, defisit transaksi berjalan yang cukup parah membuat pelaku pasar khawatir. Sebab transaksi berjalan menggambarkan pasokan devisa lebih bertahan lama karena hadir dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa.

Bagaimanapun, duet maut ini tak terpisahkan. CAD memiliki pengaruh terhadap pelemahan rupiah. Sebab bila transaksi berjalan mengalami defisit terlalu tinggi, maka negara juga membutuhkan transaksi finansial yang lebih tinngi.

Sehingga, bila tidak mencukupi untuk melakukan transaksi tersebut, maka simpanan yang ada di cadangan devisa akan terpakai. Di saat kondisi seperti itulah kemudian rupiah mengalami tekanan, sebab kebutuhan akan dolar AS akan meningkat.

Kondisi di atas yang kemudian juga akan berdampak pada pelaku pasar yang menahan investasinya di Indonesia. Sebab mereka mengkhawatirkan risiko rupiah yang terus tertekan. Meski demikian, Bank Indonesia masih mengakui bahwa pelemahan rupiah kali ini belum menyentuh zona merah.

Baca juga : Rupiah Lemah, Cadangan Devisa Terperosok USD 3,12 M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bagus AlFatah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X