Tolak Iuran Biaya Tambahan, 10 Ribu Buruh Akan Demo Istana

photo author
- Selasa, 29 Januari 2019 | 15:43 WIB
Tolak Iuran
Tolak Iuran

Jakarta, Klikanggaran.com (29-01-2019) - Tolak iuran biaya tambahan, 10 ribu buruh Indonesia berdemo di Istana Negara. Mereka menolak Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 51 tahun 2018. Yang mengatur tentang Pengenaan Urun Biaya dan Selisih Bayar dalam Program Jaminan Kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Yang juga merupakan Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Said Iqbal, di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Menurut Iqbal, urun biaya yang dibebankan kepada pasien tidak sesuai dengan prinsip dasar jaminan kesehatan. Hal yang diperjuangkan buruh bersama-sama DPR RI saat mendesak disahkannya UU BPJS. Di mana prinsip dasar yang saat itu diminta adalah semua biaya ditanggung unlimit. Selain itu, berlaku seumur hidup, dan untuk semua jenis menyakin.

“Permenkes 51/2018 juga bertentangan dengan 9 prinsip yang ada di dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional,” ujar Said Iqbal.

Said Iqbal juga menyampaikan. Jika Pemerintah ingin mengatasi devisit, yang seharusnya dilakukan bukan membebani peserta JKN dengan biaya tambahan.

“Devisit kan, sama saja merupakan kegagalan Direksi BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Khususnya dalam mengelola jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat. Janganlah kegagalan ini dibebankan kepada rakyat,” tegasnya.

Tolak Iuran Biaya Tambahan


Iqbal menyarankan beberapa langkah untuk mengatasi devisit. Pertama, ditutup dengan cukai rokok yang nilainya hampir 120 trilyun. Kedua, meningkatkan jumlah peserta pekerja formal. Apalagi saat ini baru sekitar 16 juta pekerja formal yang terdaftar. Dengan meningkatkan pekerja formal, maka ada iuran tambahan. Ketiga, meningkatkan nilai iuran PBI dari Pemerintah yang sekarang ini hanya 23 ribu ke harga ekonomi, yakni sebesar 36 ribu.

Karena itu, FSPMI – KSPI akan melakukan aksi besar-besaran tolak iuran ini di 20 provinsi. Tepatnya pada tanggal 6 Februari 2019. Aksi akan dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Gorontalo, Medan, Batam, dan sebagainya.

Khusus di Jakarta, kata Iqbal, aksi tolak iuran akan diikuti 10 ribu orang buruh, dan dipusatkan di Istana Negara. Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah menolak urun biaya BPJS Kesehatan. Dan, meminta agar BPJS Kesehatan gratis, bukan berbayar. Isu lain yang akan diangkat pada aksi tanggal 6 Februari 2019 nanti adalah:

1. Lapangan Kerja – Ancaman PHK – Revolusi Industri 4.0

2. BPJS Kesehatan gratis, bukan berbayar

3. Tolak Upah Murah – Cabut PP 78/2015 – Turunkan Harga

4. Tolak TKA China Unskill

5. Hapus Outsourcing dan Kedok Pemagangan.

Baca juga : Demo di KPK, NCW: KPK, Ayo Bangun dari Tidur

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X