Jakarta, Klikanggaran.com (27-07-2018) - Kali ini pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, seperti perang opini alias menyerang pihak Bank Indonesia (BI), yang selalu putar otak menjaga rupiah dari keperkasaan dollar Amerika.
Sri Mulyani Indrawati yang baik ini menyatakan bahwa setiap nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maka akan sangat berdampak positif terhadap penerimaan negara. Di mana setiap pelemahan Rp 100 memberikan dampak ke penerimaan hingga Rp 1,7 triliun.
Orang IMF atau mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyebutkan, bahwa setiap harga minyak mentah (ICP) naik US$ 1 per barel pun berdampak positif terhadap penerimaan negara sebesar Rp 660 miliar.
Padahal, gara-gara rupiah terus melemah di hadapan dollar Amerika, pihak Bank Indonesia sudah intervensi sebesar Rp 150,5 triliun, yang diambil dari cadangan devisa.
Memurut publik, seharusnya Sri Mulyani tidak boleh mengeluarkan penyataan seperti itu. Sebagai Menteri Keuangan, mungkin sebaiknya membantu upaya Bank Indonesia dalam memperkuat rupiah.
Meskipun memang, ada benarnya juga bahwa pelemahan rupiah akan meningkatkan pendapatan negara. Tetapi, akan membebani BUMN seperti PLN dan juga membuat harga pangan rakyat jadi mahal.
"Apakah ini yang diinginkan oleh Sri Mulyani Indrawati?" tanya publik.