Jakarta, Klikanggaran.com (26-07-2018) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera memutuskan siapa pengelola Blok Rokan pekan depan. Hal ini mengingat telah diterimanya pengajuan untuk pengelolaan blok tersebut dari PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero).
Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar, mengatakan masih mengevaluasi proposal yang diajukan Chevron dan Pertamina, karena ingin mengelola Blok Rokan setelah kontrak berakhir di tahun 2021.
Sebagai kontrak eksisting, Chevron optimis jika proposal yang diajukannya akan memberikan nilai tambah bagi rakyat. Chevron sendiri mengajukan proposal perpanjangan kontrak kepada Menteri ESDM melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pada Jumat (20/7).
Petinggi Chevron pun sempat mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (24/7). Dalam pertemuan itu, manajemen Chevron mengungkapkan rencananya jika kontrak Blok Rokan diperpanjang.
Mereka menjanjikan akan menggelontorkan dana sebesar USD 88 miliar yang digunakan untuk penerapan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) dengan skala penuh.
Petinggi Chevron yang hadir antara lain Managing Director Chevron IndoAsia Business Asia Chuck Taylor, Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak, dan Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan teknologi tingkat lanjut EOR itu bisa meningkatkan kapasitas cadangan dari minyak di sana ke 1,2 miliar barel.
Investasi US$ 88 miliar terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yakni 10 tahun sejak kontrak baru berlaku. Tahap pertama ini akan mengucurkan dana US$ 33 miliar dan harapannya bisa menghasilkan minyak 500 juta barel.
Sementara, Pertamina juga tak mau kalah dengan Chevron. Pertamina pun mengaku siap mengelola Blok Rokan ke depan. Meski belum merinci pendanaan yang dikeluarkan, Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menyatakan, Pertamina siap mengelola blok tersebut.