Jakarta, Klikanggaran.com (25-07-2018) - Plt Direktur PT Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan, dirinya tidak akan mengambil keputusan yang membuat perusahaan jatuh bangkrut seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.
Beratnya beban PT Pertamina (Persero) di sektor hilir akibat distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi, menurutnya tidak menjadi kendala yang besar bila perusahaan dapat dikelola dengan baik dan tetap profesional.
"Sebagai satu-satunya BUMN yang menyediakan produk migas bagi hajat hidup orang banyak, pemerintah tentu tidak akan pernah membuat Pertamina bangkrut," kata Nicke, Rabu (24/7/2018).
Nicke menekankan, Pertamina menyediakan bensin Premium dan BBM satu harga bagi masyarakat kurang mampu sebagai kewajiban dari pemerintah.
"Kami menyadari bahwa masih ada saudara sebangsa dan setanah air yang kemampuan keuangannya masih di bawah rata-rata. Pertamina bangga melakukan ini, sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa," imbuh Nicke.
Selain itu, ia mengakui campur tangan Pemerintah untuk menjaga keuangan Pertamina. Soal pembentukan holding migas yang diplesetkan, lanjutnya, sebenarnya justru Pertamina dapat saham gratis dari Pemerintah senilai Rp 38 triliun.
"Ditambah lagi uang cash (tunai) dari PGN Rp 16 triliun dan tambahan konsolidasi aset Rp 110 triliun pada balance sheet Pertamina. Tambahan konsolidasi pendapatan PGN 100% pada income statement Pertamina plus hak pengendalian pada PGN juga," paparnya.
Penyelamatan lain yang dilakukan Pemerintah untuk Pertamina adalah tambahan subsidi di sisi hilir. Sementara di hulu, Nicke mengingatkan bahwa pemerintah telah memberikan 12 wilayah kerja migas yang bisa menggenjot produksi perusahaan hingga 100%.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian mengakui bahwa keuangan BUMN Migas terbesar RI ini memang tengah seret. Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman, juga mengatakan bahwa perusahaan tengah mengupayakan penghematan hingga Rp 4 triliun demi menjaga keuangan perusahaan.