Kabar Baik dari KemenESDM, Mega Proyek 35.000 MW Tercapai

photo author
- Rabu, 7 Maret 2018 | 07:56 WIB
images_berita_2018_Jan_Klikanggaran2
images_berita_2018_Jan_Klikanggaran2

Jakarta, Klikanggaran.com (07-03-2018) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) melalui menterinya, Ignasius Jonan, memastikan proyek ketenagalistrikan 35.000 MW masih sesuai targetan awal. Hal ini disampaikan Jonan melalui keterangan pers di Kementerian ESDM, Selasa (6/3/2018).

Pernyataan Jonan ini tentunya menjadi kabar baik bagi publik, karena mega proyek yang masuk ke dalam proyek strategis nasional ini memang perlu waktu yang cukup panjang sampai tiga tahun untuk dirampungkan. Dengan program ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan rasio elektrifikasi di Indonesia yang cukup timpang sebelumnya.

Sejak program dicanangkan pada pertengahan 2015 total yang sudah Commercial Date Operation (COD) atau sudah beroperasi mencapai 1.362 MW. Adapun sisanya, sudah masuk dalam tahap konstruksi dan sebagian besar telah disepakati dalam bentuk kontrak untuk dieksekusi. Ditambah 13 persen kini tengah dalam tahap pengadaan.

Pemerintah optimis hingga 2019 sebanyak 20.000 MW akan beroperasi, angka ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di tahun yang sama.

Targetan yang ditentukan KemenESDM sesuai dengan asumsi realisasi pertumbuhan ekonomi beberapa tahun terakhir dan beberapa tahun ke depan diperkirakan sekitar 5 persen. Sehingga peningkatan tambahan kebutuhan listrik hingga tahun 2019 berkisar 20.000 MW.

Dalam kesempatan lain, Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir, mengungkapkan, progress pembangunan proyek 35.000 MW sudah tercapai 30 hingga 40 persen, dan angka ini memang sesuai rencana awal.

Adapun rincian estimasi masa pembangunan pembangkit, untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) memakan waktu sekitar 5-6 tahun, panas bumi (PLTP) bisa 5-6 tahun, pembangkit listrik di atas 600 MW mencapai 6 tahun, dan di bawah 600 MW dan 300 MW membutuhkan waktu 3 tahun.

"Yang lebih cepat itu (pembangkit) gas bisa 8 bulan sampai 1 tahun," jelas Sofyan. 

Kabar baik lainnya, pemerintah saat ini telah berhasil menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, PLTU Jawa 9, PLTU Jawa 10 dengan total kapasitas 4.000 MW yang baru diresmikan Persiden Jokowi pada 5 Oktober 2017. Selain itu, masih ada PLTU Jawa I di Cilacap yang penyelesainnya sudah mencapai 37 persen.

Sebagai catatan tambahan, pemerintah saat ini juga tengah menggenjot proyek 7.000 MW sebagai kelanjutan Fast Track Program (FTP) I, FTP II, dan Regular. Hingga Januari 2018 total sebanyak 6.424 MW atau sekitar 82 persen sudah bisa beroperasi, dan hanya 1.407 MW atau 18 persen yang masih tahap konstruksi. Proyek ini akan melengkapi proyek strategis nasional 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah Jokowi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X