Menikmati Malam di Benteng Kuto Besak

photo author
- Minggu, 1 Mei 2016 | 14:48 WIB
images_konser-kompres
images_konser-kompres

Palembang, KlikAnggaran- Salah satu icon pariwisata di Kota Palembang adalah Benteng Kuto Besak (BKB) yang sering dijadikan pusat keramaian dan hiburan bagi masyarakat Palembang dan wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke Palembang. Seperti hari Minggu (1/5) yang lalu, di BKB diadakan festival dalam rangka menyambut lahirnya Kota Palembang. Masyarakat sangat antusias untuk datang dan meramaikan acara di sana.

BKB malam itu diwarnai sebuah konser musik yang menghadirkan Band Zaky, DJ Quin dan para penyanyi asli Palembang. Konser  ini diselenggarakan dari sore hari hingga pukul 10.30 WIB.

Selain itu, seperti biasa, aktivitas ekonomi tak tertinggal menjadi  penyemarak lewat banyaknya para tukang jajanan yang membuka lapak di pinggiran Sungai Musi. Penjual mie tek-tek dan pempek yang memang khas Palembang pastinya hadir untuk memanjakan para pencinta kuliner. Di belakang panggung juga banyak terlihat penjual aksesoris, seperti kalung, jam tangan dan kacamata. Mereka rata-rata penduduk asli kota Palembang.

"Kito sangat senang dengan adanya konser ini, mudah-mudahan tahun depan ado lagi tapi seharusnyo Pemerintah Kota peduli terhadap sungai Musi yang mulai kotor karena di ujung sungai ado perusahaan batu bara," ujar Jali salah satu pedagang Mie Tek-tek.

Menurut Wikipedia, Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.

Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Keraton ini baru ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ikhwan Al Faiz

Rekomendasi

Terkini

X