Jakarta, Klikanggaran.com (10/6/2017) - Ketertarikan akan pentingnya kecantikan atau kemenawanan terus meningkat. Konsep cantik atau menawan terus ditawarkan mengikuti konsep cantik dari industri kosmetika. Kulit putih, rambut mengkilat, alis lentik, tubuh wangi, dan sebagainya menjadi keinginan seluruh wanita modern. Perusahaan kosmetika pun menawarkan produk-produk yang bisa menjadikan wanita memiliki kecantikan yang diinginkannya. Tapi, sebetulnya bukan cuma wanita, laki-laki pun sekarang diserbu produk kosmetika. Tak heran jika di pasaran, produk kosmetika bukan cuma buat wanita tetapi juga buat lelaki.
Pada 2016, pasar kosmetik global tumbuh sekitar empat persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perawatan kulit, perawatan rambut, make up, parfum, perlengkapan mandi dan deodoran, dan kosmetik oral adalah kategori produk utama dari pasar kosmetik. Kategori produk perawatan kulit adalah pemimpin di pasar ini, menyumbang sekitar 36 persen pasar kosmetik global. Produk perawatan rambut menghasilkan 23 persen pasar kosmetik di seluruh dunia, sementara make-up menyumbang 18,2 persen pada tahun 2016. Perawatan kulit diperkirakan tetap menjadi kategori produk yang paling menguntungkan, karena nilai pasarnya diproyeksikan tumbuh sebesar 20,1 miliar AS. Dolar antara tahun 2014 dan 2019.
Produksi kosmetik dan produk kecantikan dikendalikan oleh segelintir perusahaan multinasional - L'Oréal, Unilever, Procter & Gamble Co, Perusahaan Estee Lauder, Shiseido Company, untuk beberapa nama. Pada tahun 2015, perusahaan kosmetik Prancis L'Oréal adalah produsen kecantikan terkemuka di dunia , menghasilkan sekitar 28 miliar dolar AS dalam pendapatan tahun itu. Perusahaan memiliki merek terkemuka perawatan pribadi di seluruh dunia, L'Oréal Paris, senilai 23,5 miliar dolar AS pada tahun 2016. Pemimpin pasar adalah juga salah satu perusahaan terkemuka dalam inovasi kosmetik , mendaftarkan total 314 paten pada tahun 2015.
Industri kosmetik mendapat manfaat dari meningkatnya popularitas saluran media sosial seperti Instagram dan YouTube. Platform ini tidak hanya sangat berpengaruh di antara kelompok tertentu, namun menciptakan permintaan akan produk kecantikan dan membantu mengisi kesenjangan antara merek kosmetik dan konsumen. Hampir setengah dari video kecantikan di YouTube adalah tutorial. Tutorial ini bertujuan untuk mengajarkan sesuatu tentang kecantikan kepada pengguna, entah itu cara menggunakan jenis produk tertentu atau membuat gaya make up, misalnya. Vloggers kecantikan dan pembuat konten independen lainnya sebenarnya menghasilkan sebagian besar percakapan dan buzz media sosial seputar merek kecantikan di YouTube - 97,4 persen pada Juni 2016.
(sumber: Statista)