Partai-Partai Politik Orang Turki di Benua Eropa

photo author
- Sabtu, 24 Juni 2017 | 01:32 WIB
images_berita_Jun17_Erdogan-AKP1
images_berita_Jun17_Erdogan-AKP1

Parti Egalite Justice (PEJ) atau Partai Kesetaraan dan Keadilan didirikankan pada tahun 2015 di Strasbourg, ibukota de facto Prancis timur, yang terletak di perbatasan dengan Jerman. PEJ telah menyetujui 68 kandidat legislatif  di mana jumlah tersebut tidak cukup untuk mencakup seluruh wilayah Prancis, tapi cukup untuk bersaing secara efisien di distrik-distrik yang populasi Turki dan Muslim sangat terwakili. Warga negara Prancis asal Turki diperkirakan mencapai 600.000 orang  dari populasi Muslim Prancis yang diperkirakan mencapai 5-15 juta, sayangnya tidak ada statistik resmi.

Partai Muslim lainnya di Prancis  adalah "Français et Musulmans" ("Prancis dan Muslim"), berasal dari L'Union des Organizations Islamiques de France (UOIF) dan merupakan cabang Ikhwanul Muslimin Peancis.

PEJ, adalah partai pertama di Prancis yang didirikan oleh orang-orang Turki. PEJ sudah berpartisipasi dalam pemilihan Majelis Umum Provinsi pada bulan Maret 2015, namun dieliminasi di babak pertama. Menurut majalah Marianne: "PEJ berhubungan erat dengan Dewan untuk Keadilan, Kesetaraan dan Perdamaian (Cojep), sebuah LSM internasional yang  merepresentasikan  AKP, yaitu partai Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan. Menurut L'Express "banyak manajer PEJ juga bertugas di Cojep".

Menurut majalah Marianne, Mine Gunbay, yang bertanggung jawab atas hak perempuan di dewan kota Strasbourg, mencela metamorfosis Strasbourg menjadi "laboratorium politik AKP". Strasbourg adalah kota tempat Erdogan diberi wewenang oleh mantan Presiden Hollande untuk mengadakan sebuah pawai pemilihan pada bulan Oktober 2015.

Pergerakan Turki yang penting di Prancis adalah kemungkinan menominasikan Ahmet Ogras, perwakilan Islam Turki di Prancis, sebagai presiden berikutnya dari Conseil français du culte musulman ("Konsul Muslim Prancis", CFCM). Ahmet Ogras dikenal karena hubungannya yang baik dengan partai AKP Erodgan. Sampai sekarang, semua presiden CFCM berasal dari Aljazair atau Maroko.

Bagaimana pergerakan politik warga Turki di negara Eropa lain?

Di Austria, pada 2016, "warga Turki" mendirikan partai Gerakan Baru untuk Masa Depan (NBZ). Tujuan partai tersebut adalah menunjukkan suara orang Turki dalam politik di Austria. Ketua NBZ, Adnan Dinçer, menjelaskan bahwa bangkitnya partai sayap kanan ekstrem di Austria telah menyebabkan mereka bekerja lebih cepat. "Aktor politik membuat keputusan tentang minoritas yang bekerja di sini, tapi kita tidak terlibat dalam mekanisme pengambilan keputusan ini," katanya. NBZ memperjelas bahwa mereka mendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

di Belanda, Denk, sebuah partai yang didirikan oleh Tunahan Kuzu dan Selçuk Öztürk pada bulan Maret 2017, menjadi partai minoritas etnik pertama di parlemen Belanda. Partai tersebut, yang rupanya merupakan corong untuk presiden Turki Erdogan, memenangkan tiga kursi dalam pemilihan baru-baru ini, yang difokuskan pada imigrasi.

Pemimpin partai Tunahan Kuzu mengatakan: "Ini adalah awal dari babak baru dalam sejarah kita. Belanda baru telah memberikan suara di DPR."

Populasi Muslim Bulgaria terdiri dari orang Turki (Sunni), beberapa Syi'ah, Bulgaria dan Roma, yang secara bersama-sama mewakili 7-8% dari total populasi. Di Bulgaria, ada tiga partai politik Muslim, di mana sebagian besar anggotanya adalah orang Turki.

Salah satu dari partai-partai ini adalah The Movement for Rights and Freedoms (HÖH), didirikan pada tahun 1990 oleh Ahmet Do?an. Pada tahun 2014, HÖH diwakili oleh 38 orang di 240 anggota parlemen dan memiliki empat anggota parlemen di Parlemen Eropa (EP).

HÖH, yang membuat koalisi dengan Partai Sosialis Bulgaria (BSP), dengan demikian memiliki sebuah suara di pemerintahan negara tersebut, walaupun kepemimpinan berubah setelah usaha pembunuhan tahun 2013 terhadap Do?an.

Karena Erdogan tidak puas dengan HÖH, dia telah bekerja untuk menciptakan partai pro-Turki lainnya di Bulgaria.

Banyak orang Jerman keturunan Turki telah memilih untuk bergabung  dengan partai politik Jerman yang mapan dan menanamkan pengaruh mereka dari dalam. Bahkan, beberapa mencoba untuk mempengaruhi kebijakan dari luar.

Allianz Deutscher Demokraten ("Alliance of German Democrats", ADD) adalah sebuah partai kecil yang didirikan oleh Remzi Aru, yang ternyata sebagai reaksi terhadap Parlemen Jerman
ADD cukup bersahabat dengan  Erdogan dan telah berusaha untuk membangun sebuah basis pemilihan di dalam komunitas imigran dan Muslim. Pemimpinnya tetap kesulitan mengumpulkan 1.000 tanda tangan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pemilihan negara bagian North Rhine-Westphalia Mei 2017.

Partai Muslim-Jerman lainnya adalah Bündnis für Innovation und Gerechtigkeit ("Alliance for Innovation and Justice", BIG), yang telah ada sejak 2010, namun partai tersebut kurang berhasil.

Hukum Jerman melarang pendanaan asing bagi partai politik, dan partai Turki harus memenuhi beberapa kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi sebagai partai politik resmi.


[Diolah dari Zerohedge]

[Editing: @mangkamil]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mang Kamil

Tags

Rekomendasi

Terkini

X