Membandingkan Utang Masa Soeharto dengan Jokowi, Relevankah?

photo author
- Sabtu, 30 September 2017 | 09:14 WIB
images_berita_Sept17_HERIUtang
images_berita_Sept17_HERIUtang

Jakarta, Klikanggaran.com (30/9/2017) - Ketika Presiden Soeharto lengser dari jabatan Presiden pada bulan Mei 1998, Soeharto meninggalkan utang sebesar Rp 551,4 triliun. Jadi, selama memerintah dalam kurun waktu 32 tahun, Soeharto meninggalkan utang yang harus diwariskan kepada rakyat sebesar Rp 551,4 triliun.

Warisan utang sebesar Rp 551,4 triliun ini kalau dibagi rata jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 206.264.595 jiwa, maka rakyat Indonesia harus membayar utang warisan Presiden Soeharto sebesar Rp2.673.265 per orang.

Tetapi, pada Pemerintahan Jokowi, menurut Menteri Keuangan yang pro Bank Dunia, setiap satu penduduk Indonesia harus tanggung utang atau membayar utang sebesar Rp 13 juta per orang. Dan, kalau membandingkan antara Pemerintah Soeharto dengan Jokowi, jelas-jelas tanggungan utang satu orang penduduk Indonesia saat Presiden Jokowi ini lebih berat.

Tanggungan utang sebesar Rp 13 juta di zaman Jokowi ini, tentu saja untuk rakyat sungguh sangat memberatkan, dan menyiksa sekali. Jangankan untuk membayar utang, rakyat untuk memenuhi kebutuhan makan saja, dengan mencari penghasilan sebesar Rp10.000 saja, susahnya minta ampun. Tidak bakalan dapat dengan cepat sekali. Tidak seperti zaman Soeharto. Pada zaman pemerintahan Soeharto memang otoriter, tapi rakyat banyak dimanjakan dengan berbagai subsidi. Salah satu subsidi yang sangat membantu rakyat adalah adanya subsidi bensin. Memang harga bensin waktu itu murah sekali. Tidak seperti sekarang, zaman pemerintahan Jokowi, harga bensin dilepas sesuai dengan harga pasar.

Kalau posisi utang Soeharto hanya sebesar Rp 551,4 triliun, maka nilai besarannya sama dengan kewajiban Pemerintah Jokowi saat ini. Dimana kewajiban pemerintahan Jokowi harus membayar bunga utang dan pokok utang sampai sebesar Rp 514,5 triliun. Ini ibaratnya, warisan utang Soeharto selama 32 tahun bisa dilunasi dalam satu tahun saja.

Pada posisi utang Pemerintahan Jokowi yang sudah sampai sebesar Rp 3.825 triliun ini, kalau ada publik bertanya, berapa tahun Menteri Keuangan Sri Mulyani sanggup melunasi utang negara Republik ini? Diperkirakan Sri Mulyani tak bakal sanggup. Jangankan melunasi, untuk mengurangi hutang saja, Sri Mulyani tak bakalan sanggup.

“Kalau disuruh menambah utang sebanyak-banyaknya, Sri Mulyani jagonya,” celetuk seorang wakil public yang enggan disebutkan namanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X