Jakarta, Klikanggaran.com (9/10/2017) - Pada Jumat (10/6/2017), sebuah akun Facebook dengan nama Bel Nielsen memberikan kabar peringatan bahwa ada turis yang suka seks esek-esek bernama David Bond sudah tiba ke Indonesia. David Bond adalah pria asal Amerika Serikat, memutuskan untuk berhenti bekerja dan berkelilingi ke Asia.
Maksud dari peringatan ini, karena David Bond dianggap oleh sebuah akun Phil Bakalis sebagai seksual predator. Hal ini bisa dilihat dari ketika mulai beraksi mendekati seorang perempuan, hingga merayu dan berhubungan seks dengan perempuan korbannya, dia secara diam-diam merekam aksinya dengan kamera sendiri tanpa sepengetahuan perempuan tersebut.
Setelah David Bond merekam semua adegan seksnya, lalu tanpa minta izin dari perempuan teman seks tersebut, menjual video itu ke online "website VIP". Kelakuan David Bond ini diketahui juga pernah dilakukan di negara Taiwan, Vietnam, dan Jepang.
Meskipun nanti David Bond berhasil mendapatkan korban orang Indonesia, lalu bisa bikin video (seks?) dan berniat menyebarkan ke online di Indonesia, hal ini tentu tak bakalan berhasil beredar di online seluruh Indonesia. Karena Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), pasti akan langsung punya penangkalnya. Yaitu berupa perangkat pengendalian situs internet bermuatan negatif seharga Rp182.111.683.606.
Selain punya penangkal situs internet yang bermuatan negatif, pihak Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika juga punya jasa konsultansi dengan sudah menghabiskan sebesar Rp6.366.426.000. Jadi publik tak perlu takut, karena negara sudah menyiapkan anggaran yang mahal dan (boros_publik) untuk menangkal situs internet yang negatif. Yang penting, yang harus dijaga adalah perempuan Indonesia agar tidak jadi korban seksual David Bond.