Uchok Sky: Longsor Tanah Depan Menara Saidah Ingatkan Publik pada Longsor Dana Hambalang

photo author
- Sabtu, 14 Oktober 2017 | 01:29 WIB
images_berita_Okt17_HERI-Longsor
images_berita_Okt17_HERI-Longsor

Jakarta, Klikanggaran.com (14/10/2017) – Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dipimpin oleh Menteri Budi Karya Sumadi mempunyai proyek bernama Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Proyek ini nilai investasinya sebesar Rp 20,6 triliun.

Pada proyek LRT yang sedang dikerjakan oleh PT Adhi Karya ini, tiba-tiba terjadi insiden. Longsor terjadi di depan Menara Saidah di Cikokol, Jakarta Selatan. Akibatnya, setelah longsor menyusul amblesnya pagar proyek LRT pada Kamis (12/10) lalu.

Dan saat ini, memang PT. Adhi Karya sedang ngebut pembangunan tiang pondasi LRT, agar LRT dapat beroperasi sesuai dengan target pada tahun 2018. Kejar tayang ini agar sejalan dengan perhelatan Kompetisi Olahraga Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Menurut catatan yang diterima Klikanggaran.com, LRT tidak mungkin bisa beroperasi pada tahun 2018, dan belum bisa digunakan untuk perhelatan Asian Games 2018. Hal ini karena pengadaan sarana LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, belum disiapkan oleh PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Namun, telah disepakati dalam rapat koordinasi pada tanggal 21 September 2016 bahwa penyelenggaraan sarana harus selesai pada kuartal pertama tahun 2019.

Terkait hal tersebut, Direktur CBA (Center for Budget Analysis), Uchok Sky Khadafi, menyatakan bahwa terjadinya longsor tanah di depan Menara Saidah mengingatkan publik atas longsor atau amblesnya Komplek Olahraga Hambalang.

Dikatakan oleh Uchok Sky, dari insiden longsor itu, terbongkarlah bahwa pembangunan proyek Hambalang penuh dengan korupsi. Lalu, bagaimana dengan proyek LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi? Aktivis 98 ini kemudian bertanya, proyek yang nilai investasinya sebesar Rp 20,6 triliun ini, adakah "longsor" juga dananya?

Menurut Uchok Sky, seharusnya kalau ada proyek pemerintah yang "longsor", segera diperiksa oleh aparat hukum. Tetapi, lanjutnya, aparat hukum seperti KPK sedang sibuk dan fokus OTT di daerah.

“Tutup mata dengan pembangunan infrastuktur di Jakarta?” tanyanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X