Jakarta, Klikanggaran.com (29/10/2017) - Perjuangan Letda Ckm Dr. Prima Hafizh Yanuarizki (26) ini sangat mulia. Dia berjuang untuk membantu dan mengobati warga di daerah terpencil di Papua, hanya dengan menggunakan perahu.
Dia bercerita, selama melakukan ekspedisi dengan NKRI 2017 Koridor Papua Bagian Selatan, dia dan 20-an anggota regu melewati perjalanan berbahaya menggunakan perahu dari Kepi menuju Kampung Wonggi, Kabupaten Mappi.
Sebelumnya, dokter ini tergabung dalam subkorwil 2 Kabupaten Mappi dan berekspedisi selama 3 bulan dengan niat dapat membuka pengobatan massal.
Perjalanannya yang begitu berbahaya ini dikabarkan sepanjang jalan harus hati-hati dan perlu menebang pohon tebu dan menaklukkan rasa takut dari serangan buaya. Upaya melewati perjalanan terjal tersebut akhirnya membuahkan hasil. Setelah sampai perkampungan, pengobatan massal yang dibuka pun diserbu warga.
Hebat, kan?
Berbeda sekali dengan perjalanan yang dilakukan oleh Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertahanan Nasional (BPN). Malah melakukan penghamburan keuangan negara hingga miliaran rupiah.
Misalnya saja, dari laporan yang diperoleh Klikanggaran.com diketahui, pada tahun 2016 atas penyusunan harga prakiraan sendiri (HPS), pekerjaan konstruksi pembangunan gedung Pusdiklat tahap IV belum menjamin harga yang paling ekonomis.
Sehingga, ditemukan adanya potensi pemborosan senilai Rp1.000.169.990, dan sangat perlu diselidiki oleh aparat hukum. Kenapa menaikkan HPS sampai segitu?