Bekasi Kumuh, Bikin Jokowi Ogah-Ogahan Mampir?

photo author
- Sabtu, 4 November 2017 | 07:21 WIB
images_berita_Okt17_TIM-Bekasi
images_berita_Okt17_TIM-Bekasi

Jakarta, Klikanggaran.com (4/11/2017) - Kebersihan merupakan unsur terpenting dalam kesejahteraan masyarakat. Kebersihan lingkungan diwujudkan melalui penciptaan lingkungan yang sehat, agar masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit.

Bagaimana dengan Pemkot Bekasi dalam memelihara kebersihan, tertuang di dalam visinya, “Bekasi Kota yang Nyaman, Hijau, Bersih, dan Berbudaya Lingkungan”.

Sejalan dengan visi Kota Bekasi tersebut, ternyata publik mengeluhkan penyelesaian  lingkungan yang tidak maksimal oleh Pemkot Bekasi.

Kewajiban dinas lingkungan hidup dalam optimalisasi masalah lingkungan hidup di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tidak main-main dalam menuntaskan masalah lingkungan.

Faktanya, Pemkot Bekasi menggelontorkan dana untuk Dinas Lingkungan Hidup mencapai Rp 270 miliar di tahun 2017.

Namun, dana Rp 270 miliar tersebut belum maksimal menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup.  Fakta bahwa Bekasi memiliki masalah lingkungan, pertama adalah banjir di Kota Bekasi di tahun 2017 tercatat menerjang hingga 85 titik banjir yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.

Kedua, titik kemacetan di Kota Bekasi mencapai 48 ruas jalan dengan V/C rasio lebih dari 0,6. Ketiga masalah air bersih/air minum, keempat sampah, terakhir untuk kawasan kumuh, ditemukan terdapat 122 titik dengan luas 423,73 hektar.

Dana yang digelontorkan sebesar Rp 270 miliar untuk lingkungan hidup dinilai belum menuai hasil maksimal. Hal tersebut juga disampaikan oleh Koordinator Investivigasi CBA, Jajang Nurjaman.

“Data menunjukkan bahwa dari dana sebesar Rp 270 miliar ini, sedikitnya setiap kecamatan mendapat dana Rp 22,5 miliar untuk menyelesaikan masalah lingkungan,” tuturnya.

Sementara menanggapi banyaknya keluhan publik, Jajang menyatakan bahwa sudah seharusnya Pemkot Bekasi mengkoordinir keluhan public. Terutama meninjau kembali, kenapa masih banyak wilayah di Kota Bekasi yang lingkungan hidupnya tidak baik, padahal dana ratusan miliar setiap tahunnya dihabiskan.

Senada dengan Jajang Nurjaman, aktivis mahasiswa, Wahyudin, menilai, seharusnya anggaran sebesar Rp 22,5 miliar untuk setiap kecamatan itu mampu mendorong penyelesaian masalah lingkungan hidup di Kota Bekasi.

Sebagai mahasiswa yang tinggal di Kota Bekasi, Wahyudin sangat menyayangkan kondisi Kota Patriot yang masih tergolong kumuh. Padahal Bekasi sangat dekat dengan ibukota negara

“Mungkin itu juga yang membuat Jokowi baru kemarin mampir ke Kota Patriot? Itu pun sekedar peresmian tol,” sindirnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X