Jakarta, Klikanggaran.com (8/11/2017) - Mantan Anggota Komisi Hukum DPR, juga Wasek LPBH PBNU, Djoko Edhi Abdurrahman, mengatakan bahwa LBP (Luhut Binsar Pendjaitan_Red) sedang bikin pengalihan perhatian.
“Pindah ke UKI. Pengalihannya, mengubah masalah menjadi as if (seolah-olah). Luar biasa LBP. Saya baca undangan Fakultas Hukum UKI, LBP pembicara tunggal. Padahal kalau menuvernya sukses, diumpak dewe. Lihai, lihai, lihai.” Demikian Djoko Edhi mengawali ilustrasinya terkait ricuh Moratorium Reklamasi, pada Klikanggaran.com di Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Menurut Djoko Edhi, akrobat LBP mencabut Moratorium Pulau Reklamasi adalah manuver yang sangat sedikit peluangnya bakal dimenangkan LBP. Dan, ternyata manuver LBP menurutnya gagal berat. Berikut ilustrasi selanjutnya dipaparkan oleh Djoko Edhi :
Diubahnya gagal berat itu sebagai kegagalan madzhab. Ini namanya mengubah masalah menjadi as if. Teori membagi resiko.
Awal manuver itu, LBP mencabut Moratorium Pulau Reklamasi, mem-bypass kekuasaan Gubernur Anies - Sandi. Ia tak mengira Anies - Sandi bakal melawan dengan sangat keras pula.
Emang siape, luh. Pulau Reklamasi itu menurut hukum adalah dekonsentasi. Bukan konsentrasi. Tak bisa diganggu gugat. Aduh, gak konsen, penyiar RCTI Olivia, cantik sekali, lagi siaran kawinan anak Presiden yang sangat wahh mewah, ngalahin fiesta Ticoon.
Jawaban keras Anies dikemukakan dalam pidato pembukaan yang langsung menyebut "pribumi". Sedang LBP beserta Pulau Reklamasinya "bukan bumiputera". LBP sudah diberi poorvinansiring, menyerang lebih dulu. Sudah kebanyakan poornya. Masanya dibalas. Ada dua krusial yang jadi serangan balik.
Pertama, stop Pulau Reklamasi. Kedua, tutup Alexis. Yang saya ikuti dengan baik, potongan fragmen dipanggilnya Sandi oleh LBP. Sandi lalu menghadap boss besar, Prabowo Subianto dan Anies.
Betapa ringkas fragmen tersebut (bisa jadi scene 30). Prabowo dan Anies menyuruh Sandi memenuhi panggilan LBP. Ia menghadap LBP (hunting locationnya di Maritim Office Minister, sarang mafia). Inzetspan, LBP ngamuk besar. Di storyboardnya, roman King of King Ticoon. Raja Diraja Taipan Pulau Reklamasi dengan atribut Kristennya UKI dilingkari naga tumang, seperti setting Pendekar Pulau Es nya Asmaraman Kho Ping Hoo.
Menyembahlah Sandi ke LBP, the rill presidente. LBP ngamuk besar. Sandi dituduh mengganggu The King of King of Ticoon, kubu Naga Nomor 5. LBP caci maki cukimai Sandi kayak bedinde. Dan, ancamannya mau dipenjarakan.
Sandi pulang, lapor big boss Prabowo Subianto, lengkap dengan detail gusarnya King Of King Of Ticoon. Prabowo balas gusar. Ia adalah pendekar kangouw ABRI dan LBP bukan apa-apa di ABRI.
Sandi ditanya, "Ente berani melawan LBP yang mau penjarakan?"
Dijawab oleh Sandi, "Saya melawan. Saya siap masuk penjara."
Bukan main Sandi. Aku senang scene ini. Ini baru namanya orang kuat! Kelasnya jelas, hatinya lebih keras daripada baja. Berpartner dengan Anies pula, aktivis yang lahir dari HMi MPO. Jadilah sebuah skuat.